Deli Serdang, 9 November 2025 – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM berkontribusi sebesar 61,9 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional serta menyerap 97 persen dari total tenaga kerja.
Dari jumlah tersebut, 64,5 persen atau sekitar 37 juta UMKM di Indonesia dijalankan oleh perempuan. Fakta ini menunjukkan besarnya peran perempuan dalam menopang perekonomian bangsa.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyebut para perempuan pelaku UMKM sebagai pahlawan masa kini karena telah memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional.
“Ibu-ibu ini semua pahlawan karena membantu ekonomi negara, membantu keluarga,” ujar Meutya dalam forum Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar bertema “Digital Kuat, Ekonomi Meningkat, Ibu-Ibu Mekaar Pahlawan Keluarga Hebat” di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (8/11/2025).
Meutya juga mengapresiasi keberanian para pelaku UMKM, khususnya perempuan, yang tetap berusaha memulai bisnis meski dengan modal terbatas.
“UMKM, apalagi yang mikro, itu lah orang-orang paling berani. Uangnya di tabungan tidak banyak tapi berani mengeluarkan modal untuk usaha, memutar uangnya sehingga ekonomi negara bergerak,” tuturnya.
Lebih lanjut, Meutya mendorong para pelaku UMKM untuk terus mengembangkan usaha dengan memanfaatkan teknologi digital agar dapat memperluas jangkauan pasar.
“Digitalisasi itu membuat percepatan, kita berharap penjualan ibu-ibu bisa meningkat kalau menggunakan platform digital,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) akan memfasilitasi berbagai pelatihan pemasaran digital untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing para pelaku UMKM di era modern.
Menurut Meutya, semangat juang perempuan pelaku UMKM merupakan energi penting yang menjaga perekonomian Indonesia tetap tangguh di tengah berbagai tantangan global. ***










