TANGERANG — Langkah serius ditempuh Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dalam memperkuat kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemkot menggelar Lokakarya Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Tangerang Tahun 2025.
Forum ini menjadi wadah strategis lintas sektor yang dirancang untuk menumbuhkan kesadaran tanggap bencana serta menjadi implementasi nyata dari strategi nasional BNPB dalam memperkuat ketahanan daerah melalui partisipasi aktif masyarakat.
Wakil Wali Kota Tangerang, H. Maryono, menegaskan pentingnya sinergi semua pihak dalam membangun sistem penanggulangan bencana yang kuat dan berkelanjutan.
“Penanggulangan bencana bukan semata tanggung jawab pemerintah atau BPBD saja, tetapi tanggung jawab bersama. Peran aktif masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan relawan menjadi kekuatan utama ketahanan daerah,” ujar Maryono saat menutup kegiatan Lokakarya Pembentukan Forum PRB di Ruang Akhlakul Karimah, Kamis (06/11/2025).
Maryono juga menekankan bahwa koordinasi dan komunikasi yang solid antar pemangku kepentingan menjadi faktor kunci agar setiap langkah kebijakan dan tindakan di lapangan lebih terarah dan efektif.
“Kita ingin memastikan bahwa setiap kebijakan penanggulangan bencana lahir dari diskusi yang matang, didukung data akurat, dan disebarluaskan dengan baik melalui media. Dengan begitu, masyarakat dapat menjadi bagian aktif dalam upaya mitigasi dan kesiapsiagaan,” lanjutnya.
Forum PRB ini diharapkan menjadi platform kolaboratif pentahelix yang memperkuat kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media dalam menghadapi ancaman bencana di wilayah perkotaan.
“Kota yang tangguh adalah kota yang masyarakatnya siap. FPRB ini diharapkan menjadi gerakan bersama untuk membangun kesadaran, kesiapan, dan kepedulian kolektif terhadap lingkungan sekitar,” pungkas Maryono.***










