Tangerang, — Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kemandirian dan keberlanjutan pangan di tengah tantangan perubahan iklim dan dinamika ekonomi. Melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Pemkot Tangerang memperkuat program ketahanan pangan berkelanjutan yang berfokus pada tiga pilar utama: ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan pangan.
Kepala DKP Kota Tangerang, Muhdorun, menjelaskan bahwa ketahanan pangan tidak sekadar memastikan bahan makanan tersedia, tetapi juga bagaimana pangan tersebut bisa diakses secara adil, bergizi, dan dimanfaatkan dengan bijak oleh seluruh masyarakat.
“Kami terus berupaya agar pangan di Kota Tangerang tidak hanya cukup secara jumlah, tapi juga bergizi, aman, dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujar Muhdorun.
Ia menuturkan, ketiga pilar utama ketahanan pangan tersebut dijalankan melalui program-program berkelanjutan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
Pilar pertama, ketersediaan pangan, diwujudkan lewat dorongan urban farming dan pemanfaatan lahan terbatas di lingkungan warga. Program ini dilengkapi dengan pelatihan, pemberian bibit, serta alat pertanian sederhana agar masyarakat bisa menanam sayur, buah, hingga tanaman pangan di rumah masing-masing.
Sementara itu, pilar kedua yakni keterjangkauan pangan, diwujudkan melalui kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) atau bazar “Gampang Sembako” yang rutin digelar di berbagai kecamatan.
“Keterjangkauan pangan diwujudkan melalui kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) atau bazar ‘Gampang Sembako’ yang rutin digelar di berbagai kecamatan. Program ini bertujuan menjaga stabilitas harga serta memastikan masyarakat memiliki akses terhadap bahan pokok dengan harga terjangkau,” papar Muhdorun.
Adapun pilar ketiga, pemanfaatan pangan, dilakukan melalui kegiatan edukatif seperti jambore pangan, pelatihan pengolahan pangan lokal, dan kampanye anti mubazir yang menyasar masyarakat umum, pelajar, hingga pelaku usaha mikro.
Menurut Muhdorun, seluruh kegiatan tersebut merupakan wujud nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga stabilitas pangan daerah.
“Kami ingin masyarakat Kota Tangerang menjadi bagian dari solusi, bukan hanya sebagai penerima manfaat. Urban farming dan kegiatan pangan murah adalah contoh nyata kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga stabilitas pangan,” jelasnya.***










