TANGERANG – Menjelang akhir tahun, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan harga pangan pokok di sejumlah pasar tradisional di wilayah setempat.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kota Tangerang, Suli Rosadi, menuturkan bahwa harga pangan pokok pada awal November masih terpantau stabil tanpa adanya kenaikan harga yang signifikan.
”Kami terus melakukan pemantauan setiap harinya untuk mengantisipasi lonjakan harga pangan pokok yang dapat memberatkan masyarakat mulai dari Pasar Anyar, Pasar Malabar, Pasar Poris, Pasar Babakan, Pasar Sipon, Pasar Batako, sampai Pasar Plaza Baru Ciledug semua terpantau stabil di tengah angka inflasi Kota Tangerang yang mencapai 2,54 persen,” ujar Suli, Rabu (5/11/25).
Ia menjelaskan, Pemkot Tangerang juga terus berupaya menjaga ketersediaan stok pangan pokok untuk mengantisipasi kelangkaan di tengah peningkatan permintaan masyarakat menjelang akhir tahun.
Berdasarkan data pemantauan di sejumlah pasar tradisional, harga rata-rata beras premium berada di kisaran Rp15.000–16.000 per kilogram, gula pasir Rp18.000–19.000 per kilogram, minyak goreng Rp17.000–18.000 per liter, dan bawang merah Rp40.000–50.000 per kilogram.
Beberapa komoditas bahkan mengalami penurunan harga seperti daging sapi yang turun menjadi Rp130.000–140.000 per kilogram, daging ayam Rp35.000–40.000 per kilogram, serta telur ayam yang kini hanya Rp31.000 per kilogram.
”Sejauh ini hampir semua komoditas pangan pokok terbilang stabil dibandingkan bulan sebelumnya, hanya ada kenaikan harga komoditas cabai merah seperti di daerah-daerah lain yang menembus Rp60-70 ribu per kilogram,” tambahnya.
Suli juga mengimbau masyarakat untuk aktif memantau perkembangan harga pangan pokok melalui laman media sosial resmi Disperindagkop UKM Kota Tangerang, seperti @indagkopukm_tangerangkota, @perdagangan_tangerangkota, dan @perumdapasarkotatangerang. ***
