Tangerang – Menjelang meningkatnya intensitas curah hujan di bulan November, Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, bergerak cepat. Ia menginstruksikan seluruh camat, lurah, dan perangkat daerah terkait untuk meningkatkan kewaspadaan serta aktif melakukan monitoring drainase, saluran air, dan sarana-prasarana pencegah banjir di wilayah masing-masing.
Instruksi tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Sachrudin dalam Rapat Evaluasi Bulanan Kewilayahan yang digelar di Ruang Rapat Akhlakul Karimah, Senin (03/11/2025).
“Kita harus mulai mengantisipasi sejak dini agar tidak timbul genangan yang menghambat aktivitas masyarakat. Karena itu, saya minta para camat dan lurah terus pantau kondisi saluran air dan drainase di wilayahnya. Jangan sampai ada yang tersumbat atau menghambat aliran air,” tegas Sachrudin.
Tak hanya menyoroti infrastruktur, Wali Kota juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Ia mengingatkan bahwa menjaga aliran air bukan hanya soal memperbaiki drainase, tapi juga soal perubahan perilaku terhadap sampah.
“Sosialisasikan kepada warga pentingnya memilah dan mengelola sampah rumah tangga dari sumbernya. Jangan sampai ada lagi sampah yang dibuang ke kali, sungai, atau saluran air. Ini tugas kita semua untuk menumbuhkan kesadaran bersama,” jelasnya.
Sachrudin juga menegaskan bahwa langkah persuasif harus diiringi dengan penegakan aturan yang tegas terhadap pelanggaran yang menimbulkan pencemaran lingkungan.
“Tindak tegas siapa pun yang dengan sengaja mencemari atau merusak lingkungan. Jangan ragu memberi teguran, peringatan, atau sanksi sesuai ketentuan yang berlaku. Kita ingin Kota Tangerang bersih dari segala bentuk pencemaran, baik air, udara, maupun sosial,” tegas Wali Kota.
Menutup arahannya, Wali Kota mengingatkan seluruh jajaran untuk selalu sigap, tanggap, dan kolaboratif dalam menghadapi musim hujan yang semakin dekat.
“Kesiapsiagaan kita bersama akan menentukan keselamatan dan kenyamanan masyarakat. Mari kita jaga lingkungan, bersihkan saluran air, dan perkuat gotong royong demi Kota Tangerang yang makin aman, bersih, dan tangguh menghadapi musim hujan,” pungkasnya.
Dengan instruksi tegas tersebut, Pemerintah Kota Tangerang menegaskan komitmennya untuk tidak hanya bereaksi setelah banjir terjadi, tetapi bergerak lebih dulu mencegahnya—menjadikan kesiapsiagaan dan kedisiplinan lingkungan sebagai fondasi kota yang tangguh di tengah cuaca ekstrem.










