Tangerang – Meski terdengar sepele, penyakit cacingan ternyata masih menjadi masalah kesehatan yang sering menyerang anak-anak di Indonesia. Kondisi ini bukan hanya mengganggu tumbuh kembang, tapi juga bisa menurunkan prestasi belajar karena menyebabkan tubuh lemas, kurang gizi, dan sulit berkonsentrasi.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan, ribuan anak di berbagai daerah masih terinfeksi cacing usus akibat kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih yang belum optimal. “Anak-anak yang sering bermain di tanah tanpa alas kaki, atau tidak mencuci tangan sebelum makan, sangat rentan tertular,” ujar dr. Rina Lestari, dokter umum di Puskesmas Ciledug, Minggu (2/11/25).
Cacingan terjadi ketika telur cacing masuk ke tubuh melalui makanan, minuman, atau tangan yang terkontaminasi tanah yang mengandung telur cacing. Jenis cacing yang paling sering menyerang adalah cacing gelang, cacing tambang, dan cacing kremi.
“Gejala awal biasanya berupa perut kembung, nafsu makan menurun, berat badan susah naik, hingga gatal di bagian anus pada malam hari,” tambah dr. Rina.
Untuk mencegah cacingan, para ahli menyarankan beberapa langkah sederhana namun efektif:
– Biasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air.
– Gunakan alas kaki saat bermain di luar rumah.
– Cuci bersih sayur dan buah sebelum dikonsumsi.
– Minum obat cacing setiap 6 bulan sekali, terutama bagi anak usia sekolah dasar.
Selain itu, pemerintah daerah juga rutin mengadakan program pemberian obat cacing massal di sekolah-sekolah, sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan anak Indonesia.
“Cegah lebih baik daripada mengobati. Dengan menjaga kebersihan, kita bisa melindungi anak-anak dari cacingan yang dapat menghambat masa depan mereka,” tutup dr. Rina.










