Tangerang,—Kabar membanggakan datang dari Kota Tangerang. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) resmi menetapkan Kota Tangerang sebagai salah satu lokus utama pelaksanaan Aksi Nyata Jumat Bersih Sampah yang digelar serentak di seluruh Indonesia.
Tak hanya menjadi simbol kepedulian lingkungan, aksi ini juga menjadi bukti bahwa budaya bersih telah mengakar kuat di Kota Tangerang. Salah satu titik utama kegiatan ini berlangsung di SMP Negeri 1 Tangerang, melalui gerakan Baba Resik (BerSAMA Berantas Sarang Nyamuk Aedes dan Jentik 10.10) yang melibatkan pelajar, guru, masyarakat, hingga komunitas lokal.
Sejak pagi, semangat para siswa dan guru terlihat menyala. Mereka bukan hanya menyapu halaman sekolah, tapi juga membersihkan tempat penampungan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Suasana kebersamaan terasa kuat, seolah kebersihan sudah menjadi gaya hidup yang melekat.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLH, Yulia Suryanti, yang hadir langsung di lokasi, tak bisa menyembunyikan rasa kagumnya terhadap komitmen Kota Tangerang.
“Gerakan Jumat Bersih ini akan dicanangkan secara nasional. Namun, Kota Tangerang sudah melakukannya lebih dulu secara rutin. Ini menunjukkan komitmen dan kesiapan luar biasa,” ungkapnya.
Yulia menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi bagian dari program Adiwiyata yang berhasil menumbuhkan rasa memiliki terhadap lingkungan di kalangan pelajar.
“Terus berjuang menyebarkan virus positif lingkungan hidup ini. Jadikan kebersihan sebagai bagian dari hidup, bahkan setelah menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi,” harapnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Wawan Fauzan, menuturkan bahwa gerakan Baba Resik juga menjadi langkah nyata dalam menekan emisi dan memperbaiki kualitas udara di kota.
“Alhamdulillah, kami melihat kesadaran masyarakat semakin baik. Antusias pelajar di seluruh sekolah juga cukup baik. Kami berharap, budaya ini tidak hanya berhenti di masa sekolah, tapi terus berkembang hingga mereka dewasa,” tuturnya.
Sementara itu, Plt. Kepala SMP Negeri 1 Tangerang, Udin Syamsudin, menjelaskan bahwa kegiatan Baba Resik telah menjadi agenda rutin setiap Jumat. Seluruh siswa dari kelas 7 hingga 9 terlibat aktif, masing-masing didampingi wali kelas dan memiliki Duta Kebersihan di tiap kelas.
“Pelaksanaan bebersih didampingi oleh wali kelas masing-masing agar mendapatkan hasil yang lebih baik dan maksimal,” jelasnya.
Udin menegaskan, predikat Adiwiyata Mandiri yang diraih sekolahnya bukan sekadar penghargaan semata, melainkan hasil dari kebiasaan nyata para siswa dalam menjaga kebersihan.
“Jadilah agen perubahan yang menerapkan kebersihan sebagai kebiasaan terbaik, hingga ke tingkat perguruan tinggi dan kehidupan bermasyarakat kelak,” tutupnya.
Dengan semangat kolaborasi lintas elemen, Kota Tangerang kembali membuktikan diri sebagai pelopor gerakan kebersihan nasional—menginspirasi daerah lain untuk menjadikan lingkungan bersih bukan hanya slogan, tetapi budaya yang hidup dalam keseharian masyarakat.










