TANGERANG – Suasana Gedung Diklat Kitri Bakti mendadak tegang, Kamis (23/10/2025). Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Tangerang yang tengah mengikuti kegiatan pembinaan kepegawaian tiba-tiba diminta mengikuti tes urine mendadak. Langkah mengejutkan ini merupakan bagian dari komitmen Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tangerang dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan pemerintahan.
Kegiatan tersebut digelar bekerja sama dengan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Tangerang, dengan fokus utama pada program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN-PN), khususnya di kalangan ASN.
Dalam sambutannya, Sekretaris BKPSDM Kabupaten Tangerang, Bangbang Ismail, menegaskan pentingnya pembinaan kepegawaian sebagai langkah strategis menjaga profesionalisme dan integritas ASN.
“Kami bersinergi dengan sejumlah pihak terkait P4GN-PN kepada para ASN, khususnya dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba. Sehingga dapat mewujudkan lingkungan kerja yang bersih dan sehat yang akan melahirkan pelayanan publik yang berkualitas,” ujar Bangbang.
Namun yang membuat suasana kian menarik adalah pelaksanaan tes urine yang dilakukan secara mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya.
“Kita tidak memberitahu sebelumnya kalau ada tes urine. Sebelum tes dilakukan, peserta ditanya apakah sedang mengonsumsi obat atau tidak, serta jenis obat yang diminum,” jelasnya.
Bangbang menegaskan, jika ditemukan ASN yang terindikasi menggunakan narkoba, langkah yang diambil bukanlah hukuman, melainkan pembinaan dan klarifikasi medis.
“Jika ada yang terindikasi, yang bersangkutan harus menyiapkan dua pernyataan, yaitu pernyataan sedang mengonsumsi obat apa dan surat keterangan dokter. Tujuan kegiatan ini adalah pembinaan, karena kami ingin ASN sadar dan bebas dari penyalahgunaan narkoba,” tegasnya.
Ia juga memastikan bahwa kegiatan serupa akan digelar secara rutin dua kali dalam setahun, sebagai bukti nyata komitmen Pemkab Tangerang dalam menjaga integritas aparatur.
“Kami ingin ASN Kabupaten Tangerang menjadi contoh bagi masyarakat, menunjukkan kinerja yang profesional serta menjadi role model dalam mewujudkan lingkungan kerja yang bersih dari narkoba,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala BNK Tangerang, Dedy Sutardi, yang turut hadir, mengungkapkan bahwa pihaknya memberikan materi penyuluhan sekaligus melakukan tes urine dengan enam parameter deteksi narkoba bagi peserta.
“Pencegahan penyalahgunaan narkoba harus dimulai dari lingkungan kerja, termasuk di kalangan ASN. Melalui kegiatan ini, kami berharap para ASN semakin memahami bahaya narkoba serta menjadi agen perubahan dalam menyebarkan semangat anti-narkoba di lingkungannya,” jelas Dedy.
Langkah tegas dan edukatif ini menegaskan bahwa Pemkab Tangerang tidak main-main dalam mewujudkan birokrasi yang bersih, sehat, dan bebas narkoba — sebuah komitmen yang kini mulai menjadi budaya baru di kalangan ASN Tangerang.










