Kota Tangerang

Karang Tengah: Dari Rawa dan Pasar Tradisional, Kini Jadi Gerbang Modern Kota Tangerang

Kecamatan Karang Tengah di Kota Tangerang kini tidak hanya dikenal sebagai kawasan padat penduduk, tetapi juga sebagai gerbang utama atau koridor timur yang menghubungkan Jakarta dengan pusat Kota Tangerang. Peran strategis ini tak lepas dari sejarah panjang wilayah tersebut, mulai dari asal-usul nama, keberadaan rawa bersejarah, hingga transformasinya menjadi kawasan modern dengan akses infrastruktur yang berkembang pesat.

Dalam buku “Asal Muasal Kampung di Kota Tangerang” karya Burhanudin, dijelaskan bahwa nama Karang Tengah berakar dari masa lampau ketika wilayah ini masih berupa hutan. Nama itu diberikan setelah ditemukannya batu karang atau batu wadas di tengah hutan oleh tokoh bernama Prabu Bagong Jayalalana. Penemuan tersebut menandai awal mula berdirinya permukiman yang kemudian dikenal dengan nama Karang Tengah.

“Jauh sebelum menjadi pusat keramaian, Karang Tengah dan Ciledug memiliki Rawa Kambing, sebuah rawa besar yang membentang luas. Rawa ini menjadi cikal bakal berdirinya Pasar Jumat, pasar tradisional yang sudah ada sejak zaman Belanda. Pasar ini terkenal karena pedagang kambing sering memandikan ternak mereka di rawa tersebut, sesuai dengan namanya,” tulis Burhanudin.

Namun, kejayaan Pasar Jumat tidak bertahan lama. Pada tahun 1975, lokasi asli pasar tersebut digusur dan kemudian dijadikan lokasi Masjid Agung Al Ikhlas. Meski telah dipindahkan, lahan barunya justru dikomersialkan, menyebabkan para pedagang asli, termasuk pedagang sayur bayam, kehilangan tempat usaha. Kini, lokasi Pasar Jumat telah bertransformasi menjadi Masjid Agung Ciledug serta kawasan modern dengan kehadiran underpass Ciledug yang dibangun untuk mengurai kemacetan.

“Saat ini, Kecamatan Karang Tengah telah menjelma menjadi titik akses penting, terutama bagi pengguna jalan tol yang memasuki Kota Tangerang melalui Gerbang Tol Karang Tengah,” ucapnya. “Gerbang ini merupakan pintu masuk utama di sisi timur. Dari sini, akses menuju pusat kota dapat ditempuh melalui Jalan Raden Saleh atau Jalan Gondrong menuju Cipondoh,” terangnya.

Karang Tengah yang kini berstatus sebagai kecamatan mandiri, dulunya merupakan bagian dari Kecamatan Ciledug. Secara geografis, wilayah ini berbatasan dengan Kecamatan Cipondoh di utara, Kecamatan Ciledug di selatan, Kecamatan Pinang di barat, dan Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat di bagian timur.

Transformasi Karang Tengah dari hutan, rawa, dan pasar tradisional menjadi gerbang kota yang padat menunjukkan dinamika perkembangan infrastruktur dan urbanisasi di Kota Tangerang. Kisah Karang Tengah, Rawa Kambing, dan Pasar Jumat menjadi cermin sejarah penting yang perlu dipahami oleh masyarakat luas sebagai bagian dari perjalanan Kota Tangerang menuju modernitas.

What's your reaction?


    Warning: Undefined array key "nonce" in /home/u125333702/domains/distrikbantennews.com/public_html/wp-content/plugins/newsy-reaction/class.newsy-reaction.php on line 342
  • 0
    linda Melia Putri

  • Warning: Undefined array key "nonce" in /home/u125333702/domains/distrikbantennews.com/public_html/wp-content/plugins/newsy-reaction/class.newsy-reaction.php on line 342
  • 0
    Mahasiswa Administrasi Negara Unpam Serang

  • Warning: Undefined array key "nonce" in /home/u125333702/domains/distrikbantennews.com/public_html/wp-content/plugins/newsy-reaction/class.newsy-reaction.php on line 342
  • 0
    Universitas Pamulang Serang

Related Posts

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *