GadgetHealty

Bahaya Menatap Layar Terlalu Lama bagi Kesehatan Mata

Serang — Di era digital saat ini, hampir semua aktivitas manusia bergantung pada layar — mulai dari bekerja, belajar, hingga hiburan. Namun, terlalu lama menatap layar gadget, komputer, maupun televisi ternyata bisa membawa dampak serius bagi kesehatan mata.

Kondisi ini dikenal sebagai Computer Vision Syndrome (CVS) atau Digital Eye Strain, yaitu kumpulan gejala yang muncul akibat paparan layar dalam waktu lama tanpa jeda. Gejalanya antara lain mata kering, pandangan kabur, nyeri kepala, dan rasa tegang di area leher atau bahu.

Dokter spesialis mata, dr. Diah Rahmawati, Sp.M, menjelaskan bahwa paparan cahaya biru (blue light) dari layar menjadi salah satu penyebab utama gangguan pada mata.

“Cahaya biru dari layar digital dapat menyebabkan kelelahan pada otot mata. Jika dibiarkan terus-menerus, bisa mempercepat proses penuaan retina dan berpotensi meningkatkan risiko degenerasi makula di usia tua,” ujarnya.

Selain itu, kebiasaan menatap layar tanpa berkedip juga memperburuk kondisi mata kering. Normalnya, manusia berkedip sekitar 15–20 kali per menit. Namun saat fokus menatap layar, frekuensi berkedip bisa turun hingga setengahnya. Akibatnya, kelembapan alami mata menurun dan menyebabkan iritasi.

Untuk mencegah gangguan ini, para ahli menyarankan penerapan aturan 20-20-20, yaitu: setiap 20 menit menatap layar, istirahatlah selama 20 detik dengan melihat objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter). Selain itu, pastikan pencahayaan ruangan cukup, jarak pandang dengan layar sekitar 50–60 cm, dan gunakan mode “eye care” atau “blue light filter” pada perangkat.

Pakar kesehatan mata dari Universitas Gadjah Mada, Prof. Hendra Kusuma, menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya penggunaan gadget berlebihan.

“Kita tidak bisa menghindari teknologi, tapi bisa menggunakannya dengan bijak. Istirahatkan mata, atur durasi layar, dan jangan abaikan tanda-tanda kelelahan mata,” katanya.

Menjaga kesehatan mata sama pentingnya dengan menjaga kesehatan tubuh. Mata adalah jendela dunia — dan merawatnya berarti menjaga kualitas hidup di tengah derasnya arus digitalisasi.

Related Posts

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *