Teknologi Maju, Petani Tergusur: Siapa yang Menanam untuk Masa Depan?

Foto Ilustrasi | Istimewa

Oleh: Aqila Luthfia, Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Kalian pasti nggak asing dengan berita soal penggusuran lahan pertanian, kan?
Tanah yang dulu menjadi tempat petani menanam padi, kini berubah menjadi deretan bangunan tinggi dan kawasan industri. Pemerintah mungkin bilang ini demi kemajuan dan pembangunan negara, tapi… kenapa justru ladang pertanian yang harus dikorbankan? Bukankah dari tanah itu pangan kita berasal?

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS, 2023), luas lahan pertanian di Indonesia terus mengalami penurunan setiap tahunnya. Dalam kurun waktu 2013 hingga 2023, tercatat penurunan sekitar 600 ribu hektare lahan sawah produktif yang kini beralih fungsi menjadi kawasan industri, perumahan, dan infrastruktur.
Hal ini diperkuat oleh laporan Kementerian Pertanian (2022) yang menyebutkan bahwa setiap tahunnya Indonesia kehilangan rata-rata 100 ribu hektare lahan pertanian akibat alih fungsi lahan.

Akibat berkurangnya lahan pertanian ini, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh para petani, tetapi juga oleh masyarakat luas. Ketika lahan produktif berubah menjadi kawasan industri atau perumahan, otomatis jumlah hasil panen menurun dan harga bahan pangan meningkat.
Petani yang kehilangan lahan pun terpaksa beralih profesi atau menjadi buruh di kota, padahal mereka adalah ujung tombak ketahanan pangan bangsa. Ironisnya, pembangunan yang katanya demi “kemajuan” justru membuat sektor pertanian — yang menjadi dasar kehidupan — semakin terpinggirkan.

Padahal, tanpa petani dan lahan yang subur, kita tidak akan memiliki sumber pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Jika tren ini terus berlanjut, Indonesia bisa semakin bergantung pada impor pangan dari luar negeri.
Kemajuan teknologi memang penting, tetapi jangan sampai mengorbankan lahan yang selama ini menjadi sumber kehidupan banyak orang.

Pembangunan seharusnya dilakukan di lahan yang tidak produktif, bukan dengan menggusur tanah pertanian yang menjadi sumber pangan bangsa. Karena pada akhirnya, kemajuan bukan hanya tentang gedung tinggi dan jalan lebar, tetapi juga tentang bagaimana kita menjaga sawah tetap hijau dan petani tetap bisa menanam.

Kalau semua lahan digusur, siapa yang akan menanam untuk masa depan?

Exit mobile version