Serang —Kebiasaan mengonsumsi makanan asin ternyata bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan, terutama bagi tekanan darah. Para ahli kesehatan mengingatkan, mengurangi garam dalam makanan sehari-hari adalah langkah sederhana namun sangat efektif untuk menjaga tekanan darah tetap stabil dan jantung tetap sehat.
Menurut dr. Maya Sari, dokter spesialis penyakit dalam di Tangerang, garam memang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Namun, jika dikonsumsi berlebihan, garam dapat meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi.
“Garam mengandung natrium yang bisa menyebabkan tubuh menahan cairan berlebih. Hal inilah yang membuat tekanan darah meningkat dan memaksa jantung bekerja lebih keras,” jelas dr. Maya, Minggu (12/10/25).
Ia menambahkan, batas konsumsi garam yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan adalah sekitar 5 gram per hari, atau setara dengan satu sendok teh. “Masalahnya, banyak orang tidak sadar kalau garam juga tersembunyi di dalam makanan kemasan, saus, dan makanan cepat saji,” ujarnya.
Selain menimbulkan tekanan darah tinggi, konsumsi garam berlebih juga dapat memicu gangguan ginjal dan menurunkan elastisitas pembuluh darah. Karena itu, masyarakat diimbau untuk mulai mengurangi garam secara bertahap dalam menu harian.
“Biasakan lidah beradaptasi dengan rasa alami makanan. Gunakan bumbu rempah seperti bawang, jahe, atau jeruk nipis sebagai pengganti rasa asin,” saran dr. Maya.
Selain mengontrol asupan garam, ia juga mengingatkan pentingnya pola hidup sehat lain seperti rajin berolahraga, menjaga berat badan ideal, serta memperbanyak konsumsi buah dan sayuran. “Pola makan seimbang dan aktif bergerak akan membantu menjaga tekanan darah tetap normal,” tambahnya.
Menutup penjelasannya, dr. Maya menekankan bahwa menjaga tekanan darah bukan hanya untuk lansia, tapi juga untuk semua usia. “Hipertensi bisa menyerang siapa saja tanpa gejala. Jadi, lebih baik mencegah sejak dini daripada menyesal nanti,” tutupnya.