Kota Tangerang

Wakil Wali Kota Tangerang Ajak Santri Jadi Pemimpin Bangsa, Bekal Ilmu dan Akhlak Jadi Kunci Sukses

TANGERANG – Suasana penuh khidmat dan kehangatan menyelimuti peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Pondok Pesantren Modern An-Nuqthah, Kecamatan Pinang, Sabtu (11/10/2025). Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Tangerang, H. Maryono Hasan, hadir langsung dan menyampaikan pesan inspiratif yang menggugah semangat para santri untuk terus berkontribusi membangun bangsa.

Dalam sambutannya, Pak Maryono mengajak para santri agar menjadikan ilmu dan akhlak sebagai bekal utama dalam menapaki masa depan. Ia menegaskan, santri yang berilmu dan berakhlakul karimah akan selalu bermanfaat di mana pun berada — baik di pemerintahan, dunia usaha, maupun bidang lainnya.

“Saya doakan, semoga santri-santri An-Nuqthah ini nanti bisa mengisi berbagai posisi penting — jadi wali kota, wakil wali kota, anggota dewan, atau bahkan kiai besar, qori, mubaligh kondang. Teruslah berkontribusi untuk bangsa. Dengan bekal agama yang kuat, tebarkan akhlakul karimah seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW,” ujar Pak Maryono penuh semangat.

Tak hanya memberikan semangat kepada para santri, Wakil Wali Kota juga menyampaikan pesan mendalam kepada para wali santri yang hadir. Ia mengingatkan bahwa menyekolahkan anak di pesantren bukanlah keputusan yang sederhana, melainkan bentuk investasi terbaik — tidak hanya untuk masa depan anak, tetapi juga untuk bekal orang tua di akhirat.

“Bapak/Ibu wali santri, jangan pernah malu atau ragu menyekolahkan anaknya di pondok. Karena doa anak yang saleh itu, insyaallah, akan menjadi bekal terbaik untuk orang tuanya kelak di akhirat. Doa itulah yang akan kita nantikan saat kita sudah tiada,” pesannya haru.

Dalam momen Maulid Nabi tersebut, Maryono juga mengajak seluruh jamaah untuk memperkuat rasa cinta kepada Rasulullah SAW. Ia menggambarkan bahwa mencintai Nabi haruslah lahir dari hati yang tulus, sebagaimana seseorang yang sedang jatuh cinta — selalu ingin mengenang dan meneladani yang dicintainya.

“Kalau kita cinta kepada Rasulullah SAW, tentu kita ingin selalu mengingat, meneladani, dan meniru setiap kebaikan beliau. Itulah wujud cinta sejati kepada Nabi,” tutup Pak Maryono.

Peringatan Maulid di Ponpes An-Nuqthah kali ini bukan sekadar seremoni keagamaan, melainkan juga momentum penting untuk meneguhkan peran santri sebagai generasi penerus bangsa yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa cinta tanah air.

Related Posts

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *