TANGERANG – Suasana Aula Kelurahan Batuceper, Rabu (8/10/25), tampak berbeda dari biasanya. Puluhan warga dari berbagai kelurahan di Kecamatan Batuceper tampak antusias mengikuti Sosialisasi dan Penyuluhan Hukum yang digelar oleh Kecamatan Batuceper bekerja sama dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mata Guru Banten.
Kegiatan ini menjadi ruang belajar penting bagi masyarakat, terutama bagi keluarga kurang mampu, untuk mengenal hukum lebih dekat dan memahami hak-haknya di mata negara.
Camat Batuceper Achsin Ghufron Falfeli menjelaskan, kegiatan ini membahas berbagai isu hukum yang kerap ditemui masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan dasar hukum kepada masyarakat, agar mereka bisa lebih memahami hak-haknya serta tahu ke mana harus mengadu ketika menghadapi permasalahan hukum,” ujar Ghufron.
Materi yang disampaikan mencakup hukum keluarga, perlindungan perempuan dan anak, hingga cara mendapatkan bantuan hukum gratis. Tak hanya mendengarkan pemaparan, warga juga diajak aktif berdiskusi, menyampaikan pertanyaan, hingga berbagi pengalaman pribadi terkait permasalahan hukum yang pernah dihadapi.
Lebih lanjut, Ghufron menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bagian dari misi Kecamatan Batuceper bersama LBH Mata Guru Banten dalam memperluas akses keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.
Di penghujung acara, panitia membuka sesi konsultasi hukum gratis, yang langsung diserbu peserta. Banyak warga memanfaatkan kesempatan ini untuk berkonsultasi mengenai masalah hukum keluarga, warisan, dan perjanjian kerja.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Batuceper, khususnya yang berasal dari keluarga tidak mampu, dapat semakin memahami hak-hak hukum mereka serta tidak ragu untuk mencari bantuan jika menghadapi persoalan hukum,” tutupnya.
Melalui kegiatan ini, Kecamatan Batuceper menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan keadilan yang inklusif, di mana masyarakat tak lagi merasa asing terhadap hukum — melainkan menjadikannya sebagai pelindung, bukan momok yang menakutkan.