Tangerang Selatan

Pemkot Tangsel Targetkan Seluruh Dapur Program MBG Kantongi Sertifikat Laik Higienis dalam Sebulan

Tangerang Selatan – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menargetkan seluruh Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayahnya dapat memperoleh Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS) dalam waktu satu bulan ke depan.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa dapur penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG) benar-benar aman, layak, dan sesuai standar kesehatan.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan, menyampaikan hal tersebut saat meninjau SPPG Ciater 1 dan Ciater 3 pada Rabu (8/10/2025).

Ia mengatakan, pemerintah daerah tengah melakukan pendampingan intensif melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Bangunan agar seluruh SPPG bisa memenuhi standar kebersihan yang ditetapkan pemerintah pusat.

“Kami menargetkan dalam waktu satu bulan semua SPPG sudah mengantongi Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi. Pendampingan sedang berjalan agar seluruh dapur layak secara bangunan, sumber air, dan sistem pengolahan makanannya,” ujar Pilar.

Pilar mengatakan, saat ini tercatat ada 34 SPPG di Kota Tangsel, dengan satu di antaranya tengah ditutup sementara untuk perbaikan sumber air bersih.

Ia menegaskan, pihaknya tidak akan memaksakan pengoperasian dapur yang belum memenuhi standar kelayakan higienis.

“Kalau memang ada yang belum memenuhi standar, kami sampaikan secara terbuka kepada Badan Gizi Nasional (BGN). Ini demi keamanan dan keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis. Lebih baik ditunda sementara daripada menimbulkan masalah di kemudian hari,” tegasnya.

Pilar menjelaskan, setiap SPPG diwajibkan mengurus sertifikat laik higienis melalui sistem perizinan OSS (Online Single Submission).

Menurutnya, pemerintah daerah berperan aktif memberikan pendampingan dan rekomendasi teknis untuk memastikan persyaratan seperti sumber air bersih, sistem ventilasi, pengolahan limbah (IPAL), dan sanitasi dapur terpenuhi.

“Kalau sumber airnya tidak layak, atau dapurnya belum steril dan tidak punya IPAL, tentu harus diperbaiki dulu. Kami ingin semua dapur layak, higienis, dan memenuhi standar keamanan pangan,” jelasnya.

Dalam kunjungannya, Pilar juga menilai SPPG Ciater 1 dan 3 layak dijadikan contoh percontohan nasional karena telah menerapkan SOP kebersihan, metode pengolahan makanan, dan sanitasi yang sesuai standar.

“Saya lihat Ciater 1 dan 3 ini tempatnya luas, bersih, higienis, dan pengolahan makanannya tertata baik. Ini bisa jadi contoh bagi SPPG lainnya di Tangsel,” ungkapnya.

Related Posts

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *