Serang – Kabar gembira datang bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Serang. Pemerintah Kota (Pemkot) Serang tengah menyiapkan program bantuan modal usaha tanpa agunan dengan bunga super ringan hanya 1 persen per tahun, hasil kerja sama dengan Bank BJB.
Program ini digagas sebagai solusi nyata bagi pelaku usaha kecil yang terdampak relokasi pasar dan kesulitan mendapatkan akses permodalan dari lembaga keuangan.
Ketua Satgas Percepatan Investasi dan Pembangunan Kota Serang, Wahyu Nurjamil, menjelaskan bahwa skema ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah daerah dalam memperkuat perekonomian rakyat kecil.
“Program ini sifatnya pinjaman modal melalui BJB, tapi bunga disubsidi pemerintah. Jadi mereka cukup bayar 1 persen saja,” kata Wahyu.
Melalui program ini, pelaku UMKM bisa mengajukan pinjaman hingga Rp20 juta tanpa agunan, dengan beban bunga yang sangat ringan — hanya sekitar Rp200 ribu per tahun untuk pinjaman maksimal.
Tak hanya memberikan bantuan modal, program ini juga disertai dengan pembinaan langsung dari Bank BJB, agar para pelaku usaha bisa naik kelas dan lebih mandiri.
“Nanti setelah satu tahun, mereka akan dibina langsung oleh BJB sebagai klien tetap. Jadi program ini bukan hanya bantu modal, tapi juga pembinaan,” jelas Wahyu.
Pemkot Serang sendiri telah menyiapkan anggaran sebesar Rp250 juta dalam perubahan APBD tahun 2025 untuk menutup subsidi bunga program ini. Dana tersebut ditargetkan dapat menjangkau puluhan pelaku usaha kecil di wilayah Kota Serang.
“Dana Rp250 juta itu bisa digunakan untuk membantu banyak pedagang, terutama mereka yang terdampak relokasi seperti di Pasar Royal, Taman Sari, dan Pasar Depan Utama,” ujarnya.
Menariknya, meski program ini belum resmi diluncurkan, antusiasme masyarakat sudah tinggi. Sejumlah pelaku usaha dari berbagai sektor telah mendaftar, mulai dari pedagang kelapa dan pisang hingga pemilik pet shop yang usahanya sempat terganggu akibat relokasi.
“Sudah banyak yang mendaftar, meskipun programnya belum diluncurkan resmi. Kami targetkan Oktober ini bisa mulai berjalan,” ungkapnya.
Tak berhenti di situ, Pemkot Serang juga tengah menyiapkan tiga gelombang pelatihan kewirausahaan untuk tahun 2026. Program ini diperuntukkan bagi warga yang ingin memulai usaha baru dan membangun kemandirian ekonomi.
“Prinsipnya, pemerintah ingin masyarakat Kota Serang tidak hanya jadi tenaga kerja, tapi juga pelaku usaha yang mandiri,” tutup Wahyu.
Dengan skema bunga rendah dan tanpa agunan, program ini diharapkan menjadi angin segar bagi UMKM Kota Serang — bukti nyata bahwa pemerintah hadir bukan sekadar memberikan bantuan, tapi juga membuka jalan menuju kemandirian ekonomi masyarakat.