TANGERANG – Di era digital seperti sekarang, gadget sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari — bahkan bagi anak-anak. Namun, penggunaan gadget yang berlebihan sering kali menimbulkan kekhawatiran orang tua akan dampak negatifnya terhadap tumbuh kembang anak. Padahal, para ahli menegaskan, gadget bukanlah musuh. Yang terpenting adalah bagaimana orang tua mengatur batasan penggunaannya dengan bijak (5/10/2025).
Menurut psikolog anak, dr. Lanny Putri, M.Psi., gadget dapat menjadi sarana edukatif yang efektif jika digunakan dengan pengawasan dan aturan yang jelas. “Banyak aplikasi dan konten yang bisa membantu anak belajar dengan cara menyenangkan. Tapi tanpa pendampingan, gadget bisa berubah jadi bumerang,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya screen time yang terkontrol. Anak usia di bawah lima tahun, misalnya, disarankan tidak menatap layar lebih dari satu jam per hari, sedangkan anak usia sekolah bisa diberikan waktu dua jam dengan jeda istirahat. “Batasan waktu ini perlu disertai komunikasi yang hangat. Jangan hanya melarang, tapi ajak anak memahami alasan di balik aturan tersebut,” tambahnya.
Selain itu, orang tua juga perlu memberikan role model dalam penggunaan gadget. “Anak meniru apa yang mereka lihat. Jadi, kalau orang tua sibuk dengan ponselnya saat makan bersama, anak pun akan menganggap itu hal biasa,” jelas Lanny.
Bagi Dewi (35), ibu dua anak asal Kecamatan Curug, mengatur waktu penggunaan gadget bukan hal mudah, tapi bisa dilakukan dengan kesepakatan keluarga. “Kami punya aturan: setelah belajar dan beres membantu di rumah, baru boleh main gadget selama satu jam. Setelah itu, kami ganti dengan kegiatan lain seperti membaca atau bermain di luar,” tuturnya.
Pakar pendidikan anak juga menegaskan pentingnya mengenalkan digital literacy sejak dini. Anak perlu diajarkan cara menggunakan teknologi dengan aman — mengenali konten positif, menghindari risiko cyberbullying, dan tidak mudah membagikan data pribadi.
“Tujuan kita bukan menjauhkan anak dari teknologi, tapi membekali mereka agar bisa menggunakannya dengan cerdas dan bertanggung jawab,” kata Lanny menegaskan.
Dengan pendampingan yang tepat, gadget justru bisa menjadi jembatan antara dunia belajar dan hiburan yang sehat. Yang dibutuhkan bukan pelarangan total, melainkan keseimbangan dan kedekatan antara orang tua dan anak dalam dunia digital yang terus berkembang.
Tagline:
Gadget bukan masalah — yang penting, orang tua hadir, mengarahkan, dan tahu kapan harus berkata ‘cukup’.