TANGERANG – Suasana Plaza Pusat Pemerintahan Kota Tangerang pada Minggu (28/8/2025) tampak berbeda dari biasanya. Ratusan teman tuli dan teman dengar berkumpul dengan penuh semangat untuk merayakan Hari Bahasa Isyarat Internasional Banten 2025, sebuah momentum yang menegaskan pentingnya komunikasi setara bagi semua kalangan.
Dengan mengusung tema global “Tidak Ada Hak Asasi Manusia Tanpa Hak Bahasa Isyarat”, acara ini berhasil menarik perhatian publik. Kehangatan terlihat dari interaksi antara peserta yang datang dari berbagai daerah di Banten dan sekitarnya, menjadikan perayaan ini bukan sekadar seremonial, melainkan gerakan nyata menuju inklusivitas.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Tangerang, Ruta Ireng Wicaksono, menegaskan dukungan penuh pemerintah terhadap pembangunan yang ramah bagi semua lapisan masyarakat.
“Dengan semangat pembangunan yang inklusif, semua anak bangsa dengan segala kelebihan masing-masing bisa bersama-sama membangun Kota Tangerang, Provinsi Banten, dan kemajuan Indonesia,” ujarnya.
Acara berlangsung semarak dengan rangkaian kegiatan beragam, mulai dari sesi berbagi inspirasi dari komunitas tuli, pameran UMKM yang digerakkan oleh pelaku usaha tuli, permainan interaktif, hingga penampilan menakjubkan dari teman-teman tuli yang berhasil memukau penonton.
Ketua Panitia, Qonita Luthfia Putri atau Puput, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya perayaan, tetapi juga bentuk nyata dukungan untuk komunitas tuli.
“Macam-macam narasumber dari teman-teman tuli, ada juga UMKM yang mereka kelola. Jadi di sini kita bisa support lewat berbagai kegiatan seru,” beber Puput yang didampingi Juru Bahasa Isyarat di sebelahnya.
Menutup perayaan, Puput menyampaikan harapannya agar semakin banyak masyarakat tergerak untuk mempelajari bahasa isyarat.
“Harapannya semua orang bisa belajar bahasa isyarat. Supaya teman-teman tuli mendapatkan hak asasi manusia mereka,” ungkapnya.
Perayaan ini menjadi simbol bahwa inklusivitas bukan hanya wacana, melainkan gerakan bersama. Dengan suara kesetaraan yang terus digaungkan, harapannya akses komunikasi bagi teman tuli semakin terbuka lebar di seluruh penjuru Banten dan Indonesia.