JAKARTA – Penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, hipertensi, jantung, dan kanker masih menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, angka kasus PTM terus meningkat setiap tahunnya, seiring dengan pola hidup masyarakat yang kurang sehat.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Rini Hartati, Sp.PD, mengingatkan bahwa masyarakat perlu lebih peduli terhadap kesehatan diri dengan menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan deteksi dini.
“Sering kali pasien datang ke rumah sakit dalam kondisi sudah parah, padahal jika dilakukan pemeriksaan rutin, penyakit bisa terdeteksi sejak dini sehingga pengobatannya lebih mudah,” kata dr. Rini, Minggu (28/9/2025).
Menurutnya, faktor risiko utama PTM antara lain konsumsi makanan tinggi gula, garam, lemak, kurangnya aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok. “Jika masyarakat mampu menjaga pola makan seimbang, rutin berolahraga minimal 30 menit per hari, dan menghindari rokok serta alkohol, risiko terkena PTM bisa ditekan,” tambahnya.
Kemenkes juga terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) yang tersedia di berbagai daerah. Posbindu memberikan layanan pemeriksaan kesehatan sederhana seperti pengukuran tekanan darah, kadar gula darah, serta edukasi kesehatan secara gratis.
Selain itu, peran keluarga dinilai penting dalam mendukung anggota rumah tangga agar konsisten menjalani pola hidup sehat. “Keluarga adalah lingkungan pertama yang bisa menumbuhkan kebiasaan sehat. Misalnya dengan membiasakan makan sayur, mengurangi minuman manis, hingga menyediakan waktu untuk olahraga bersama,” ujar dr. Rini.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, diharapkan angka kasus PTM dapat ditekan sehingga generasi mendatang bisa lebih sehat, produktif, dan berkualitas.