TANGERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus memperkuat sistem mitigasi banjir dengan membangun pos pantau ketinggian muka air di luar wilayah administratifnya. Salah satunya, pos pantau akan dibangun di Batu Beulah, Kabupaten Bogor, untuk memantau kondisi debit air Sungai Cisadane yang kerap menjadi sumber banjir kiriman ke Kota Tangerang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang, Taufik Syahzaeni, mengatakan pembangunan pos pantau di luar wilayah dilakukan untuk meningkatkan antisipasi banjir kiriman maupun banjir dari hulu.
“Pemkot Tangerang memastikan pembangunan pos pantau ketinggian muka air telah dilengkapi sensor otomatis yang mampu membaca data real time ketinggian muka air secara periodik melalui SIPANTAU (Sistem Pemantauan Tinggi Air Sungai) milik Pemkot Tangerang. Kami akan memanfaatkan pos pantau di luar wilayah ini untuk mendapatkan data real time ketinggian muka air di kawasan hulu sebelum masuk ke kawasan hilir (Kota Tangerang) sehingga sistem mitigasi banjir bisa berjalan secara lebih maksimal. Pos pantau juga akan dilengkapi kamera CCTV yang dapat diakses petugas dan masyarakat selama 24 jam,” kata Taufik, dikutip dari laman resmi Pemkot Tangerang.
Selain di Batu Beulah, Pemkot Tangerang juga akan membangun pos pantau serupa di sejumlah titik strategis lainnya. Di antaranya, di Tajur, Bogor, untuk memantau hulu Kali Sarua, serta di Perumahan Mutiara, Kota Tangerang Selatan, guna memantau hulu Kali Angke.
Menurut Taufik, pemasangan pos pantau ini akan menjadi instrumen penting dalam pengambilan keputusan cepat saat terjadi potensi banjir. “Pemasangan pos pantau ini sangat penting bagi petugas untuk mengambil langkah mitigasi banjir secara lebih dini, cepat, dan akurat. Pos pantau yang dibangun akan memberikan informasi penting bagi petugas untuk mengambil langkah-langkah darurat, mulai dari menyiapkan pompa air, membuka pintu air di kawasan hilir, sampai mengevakuasi warga yang ada di area rawan banjir,” tambahnya.
Pemkot Tangerang menargetkan pembangunan pos pantau di luar wilayah ini dapat rampung dalam waktu dekat sehingga bisa dioptimalkan untuk menghadapi musim penghujan akhir tahun ini. Langkah ini diharapkan mampu meminimalisasi dampak banjir dan melindungi keselamatan masyarakat.