SERANG – Mengajarkan anak untuk berbagi bukan hanya soal memberikan benda atau makanan, tetapi juga tentang menanamkan nilai empati, kepedulian, dan rasa syukur sejak dini. Orangtua memegang peran penting dalam membentuk karakter anak agar tumbuh menjadi pribadi yang dermawan dan tulus.
Psikolog anak, Rina Lestari, menjelaskan bahwa berbagi adalah keterampilan sosial yang harus dipelajari secara bertahap. “Anak kecil secara alami cenderung egosentris, sehingga orangtua perlu memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari agar anak memahami arti berbagi dengan hati tulus,” ujarnya.
Ada beberapa cara sederhana namun efektif yang bisa dilakukan orangtua untuk menumbuhkan sikap berbagi pada anak:
1. Memberikan Teladan
Anak adalah peniru ulung. Ketika orangtua terbiasa berbagi, baik dengan keluarga, tetangga, maupun sesama, anak akan merekam perilaku tersebut dan mencoba menirunya.
2. Melibatkan Anak dalam Kegiatan Sosial
Mengajak anak ikut serta dalam kegiatan berbagi, seperti memberi makanan kepada tetangga atau menyumbangkan mainan yang sudah tidak digunakan, dapat melatih kepekaan sosial sejak dini.
3. Menghargai Setiap Usaha Kecil
Orangtua sebaiknya memberi apresiasi setiap kali anak mau berbagi, meskipun hanya hal kecil. Hal ini akan membuat anak merasa bangga dan termotivasi untuk terus melakukannya.
4. Mengajarkan Makna Empati
Ajarkan anak memahami perasaan orang lain dengan bahasa sederhana. Misalnya, ketika melihat temannya sedih, orangtua bisa berkata, “Ayo kita hibur temanmu agar dia senang kembali.”
5. Membangun Kebiasaan di Rumah
Membiasakan berbagi makanan atau mainan di lingkungan keluarga akan membuat anak terbiasa melihat berbagi sebagai hal wajar, bukan paksaan.
Rina menambahkan, kunci utama keberhasilan terletak pada konsistensi orangtua. “Jika nilai berbagi ditanamkan sejak kecil, anak akan tumbuh dengan kepribadian yang penuh kasih sayang dan peduli pada sesama,” tutupnya.
Dengan pendekatan yang tepat, berbagi akan menjadi kebiasaan positif yang dilakukan anak dengan hati tulus, bukan karena terpaksa.