Minggu, 28 September 2025 1:26 WIB
BerandaBerita UtamaKesehatanKrisis Kesehatan Mental Remaja Meningkat, Orangtua Diminta Lebih Peka

Krisis Kesehatan Mental Remaja Meningkat, Orangtua Diminta Lebih Peka

BANTEN – Kasus gangguan kesehatan mental pada remaja terus mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari tekanan akademik, pengaruh media sosial, hingga minimnya komunikasi dengan keluarga.

Psikolog anak dan remaja, dr. Rani Putri, M.Psi., mengatakan bahwa remaja merupakan kelompok rentan yang sering kali menghadapi beban emosional berat.
“Banyak remaja yang merasa harus selalu tampil sempurna di media sosial atau memenuhi ekspektasi tinggi dari lingkungan. Tekanan ini jika tidak diimbangi dengan dukungan keluarga bisa memicu stres bahkan depresi,” ujarnya, Sabtu (27/9/2025).

Rani menambahkan, orangtua perlu lebih peka terhadap perubahan perilaku anak. Beberapa tanda yang harus diperhatikan antara lain perubahan suasana hati drastis, menarik diri dari lingkungan, sulit tidur, hingga penurunan prestasi belajar.

Selain itu, komunikasi terbuka dengan anak menjadi kunci utama pencegahan.
“Orangtua jangan hanya fokus pada nilai sekolah atau prestasi. Luangkan waktu untuk mendengarkan cerita anak, sekecil apa pun itu. Dengan begitu, mereka merasa dihargai dan didukung,” tambahnya.

Pemerhati pendidikan, Ahmad Yusuf, juga menekankan pentingnya peran sekolah dalam mendampingi siswa. Menurutnya, sekolah perlu menyediakan layanan konseling yang mudah diakses.
“Kolaborasi antara orangtua, sekolah, dan lingkungan sosial sangat dibutuhkan agar remaja memiliki ruang aman untuk bercerita dan berkembang,” katanya.

Dengan meningkatnya kesadaran terhadap isu kesehatan mental, diharapkan para remaja dapat tumbuh lebih sehat, baik secara fisik maupun emosional, serta siap menghadapi tantangan kehidupan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA TERKINI