Jumat, 26 September 2025 1:23 WIB
BerandaLifestyleSerat : Si Kecil yang Jadi Penyelamat Tubuh di Era Serba Cepat

Serat : Si Kecil yang Jadi Penyelamat Tubuh di Era Serba Cepat

Pernahkan kamu mengalami sembelit alias susah BAB ? Pasti tidak enak sekali bukan ? Beberapa orang bahkan mengalami gejala penurunan kesehatan yang lebih fatal seperti penyakit jantung akibat angka  kolestrol tinggi atau diabetes karena kadar gula darah yang tinggi. Di era yang serba cepat seperti sekarang ini semua aktivitas mengharuskan segala sesuatu yang serba instant, termasuk untuk urusan perut. Orang orang yang sibuk dengan aktivitas nya secara sengaja atau tak sengaja cenderung melakukan pola makan yang salah tanpa memperhatikan komponen yg seimbang yg harus ada dalam makanan. Demi mengejar waktu orang lebih memilih mengkonsumsi fast food , Frozen food atau makanan kemasan instant yang praktis.  Semua masalah masalah kesehatan di atas sebenarnya akan teratasi dengan peran  “si kecil” yaitu serat pangan. Apa itu serat pangan ? Yuk kita kenal dia lebih jauh.

Menurut Kunzmann et al. (2015), Serat pangan (dietary fiber) merupakan komponen karbohidrat kompleks yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan manusia, sehingga sebagian besar melewati saluran pencernaan tanpa mengalami perubahan berarti. Secara ilmiah, serat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu serat larut (soluble fiber) dan serat tidak larut (insoluble fiber). Serat larut cenderung membentuk gel dalam usus dan berperan dalam menurunkan kadar kolesterol serta mengontrol gula darah, sedangkan serat tidak larut berfungsi mempercepat pergerakan makanan di saluran pencernaan dan mencegah konstipasi.

Serat pangan dapat diperoleh dari berbagai jenis bahan pangan nabati. Sumber serat larut banyak ditemukan pada buah-buahan seperti apel, jeruk, pir, serta sayuran seperti wortel dan brokoli. Sementara itu, serat tidak larut banyak terdapat pada biji-bijian utuh, kacang-kacangan, serta sayuran hijau berdaun (Stephen et al., 2017). Produk olahan berbasis serealia utuh, seperti roti gandum dan oatmeal, juga menjadi sumber serat penting yang dapat dikonsumsi sehari-hari. Selain itu, umbi-umbian seperti singkong, ubi jalar, dan kentang juga diketahui memiliki kandungan serat yang bermanfaat bagi kesehatan (Anderson et al., 2020).

Menurut Soliman (2019), Serat pangan memiliki berbagai manfaat kesehatan yang telah didukung oleh penelitian ilmiah. Konsumsi serat yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mencegah sembelit, serta mendukung keseimbangan mikrobiota usus. Serat larut juga berperan dalam menurunkan kadar kolesterol LDL (low-density lipoprotein), sehingga mampu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, asupan serat yang memadai membantu menjaga kestabilan kadar gula darah, sehingga sangat bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2. Serat juga dikaitkan dengan penurunan risiko obesitas karena memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat membantu dalam pengendalian berat badan.

Kesimpulan :

Serat pangan merupakan komponen penting dalam diet sehari-hari yang berasal dari buah, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan umbi-umbian. Secara ilmiah, serat dibagi menjadi serat larut dan tidak larut dengan fungsi berbeda namun saling melengkapi. Manfaat serat bagi tubuh sangat luas, mulai dari menjaga kesehatan pencernaan, menurunkan kolesterol, mengontrol gula darah, hingga menurunkan risiko obesitas dan penyakit kronis. Oleh karena itu, konsumsi serat dalam jumlah yang cukup perlu menjadi bagian dari pola makan sehat untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Referensi :

Anderson, J. W., Baird, P., Davis, R. H., Ferreri, S., Knudtson, M., Koraym, A., Waters, V., & Williams, C. L. 2020. Health benefits of dietary fiber. Nutrition Reviews. Vol. 78(9): 665–679.

Kunzmann, A. T., Coleman, H. G., Huang, W. Y., & Cantwell, M. M. 2015. Dietary fiber intake and risk of colorectal cancer and incident colorectal adenoma in the NIH-AARP Diet and Health Study. American Journal of Clinical Nutrition. Vol. 102(4): 881–890.

Soliman, G. A. 2019. Dietary fiber, atherosclerosis, and cardiovascular disease. Journal of Nutrients. Vol. 11(5): 1155.

Stephen, A. M., Champ, M. M. J., Cloran, S. J., Fleith, M., van Lieshout, L., Mejborn, H., & Burley, V. J. 2017. Dietary fibre in Europe: Current state of knowledge on definitions, sources, recommendations, intakes and relationships to health. Nutrition Research Reviews. Vol. 30(2): 149–190.

 

Nama Penulis : Khansa Naifara Reimananda
Asal Instansi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jurusan Teknologi Pangan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

BERITA TERKINI