Jakarta – Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di tahun 2025 bukan lagi sekadar teknologi masa depan, melainkan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Mulai dari layanan pendidikan, kesehatan, bisnis, hingga hiburan, hampir semua sektor kini memanfaatkan AI untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
Salah satu tren yang paling menonjol adalah hadirnya AI personal assistant yang lebih canggih. Tak hanya menjawab pertanyaan sederhana, AI kini mampu memahami emosi pengguna, memberi rekomendasi gaya hidup, hingga membantu mengatur jadwal kerja secara otomatis.
“AI bukan lagi sekadar alat, melainkan partner manusia dalam menjalani aktivitas,” ujar Rani Kusuma, pakar teknologi informasi Universitas Indonesia.
Di bidang kesehatan, AI digunakan untuk mendeteksi penyakit lebih cepat melalui analisis data medis. Sementara di sektor bisnis, perusahaan mengandalkan AI untuk membaca tren pasar dan perilaku konsumen dengan lebih akurat.
Meski membawa banyak manfaat, kehadiran AI juga menimbulkan tantangan baru. Isu etika, privasi data, hingga potensi penggantian pekerjaan manusia masih menjadi topik hangat yang terus dibahas.
Namun, satu hal yang pasti: AI telah mengubah cara pandang publik tentang teknologi. Dari sekadar mesin pintar, kini AI menjadi bagian dari gaya hidup modern yang tak terpisahkan.