SERANG // Pernah dengar kalimat, “belum makan kalau belum makan nasi”? Di negeri kita, nasi memang sudah jadi makanan utama yang tak bisa dipisahkan dari rutinitas sehari-hari. Selama ini, beras putih selalu menjadi favorit di meja makan. Namun, belakangan ini, ada beras lama yang kembali populer, yaitu beras merah. Warnanya yang unik ditambah manfaat bagi kesehatan membuat banyak orang mulai tertarik dan bahkan mengganti nasi putih dengan pilihan ini.
Beras merah dikenal lebih unggul dibanding beras putih karena kaya akan zat gizi penting. Di dalamnya terkandung zat besi, magnesium, kalsium, seng, protein, hingga serat yang lebih tinggi, sehingga sering dipilih sebagai pilihan makan yang lebih sehat. Serat yang tinggi membuat perut
kenyang lebih lama. Itulah sebabnya nasi merah sering disebut teman yang baik bagi orang yang sedang diet. Tidak hanya membantu menjaga berat badan, nasi merah juga membantu menjaga
kadar gula darah tetap stabil. Yang membuatnya berbeda, beras merah masih menyimpan lapisan aleuron dan bekatul, yang biasanya hilang ketika beras dipolish hingga putih. Lapisan ini menyimpan nutrisi seperti zat besi, magnesium, dan vitamin B. Semua bermanfaat untuk kesehatan jantung, pencernaan, dan sistem imun tubuh.
Lebih menarik lagi, tren memakan nasi merah kini mulai menyebar ke kalangan muda. Banyak anak muda mulai sadar bahwa pilihan makanan sederhana bisa memengaruhi kesehatan mereka di masa depan. Nasi merah kini tidak lagi dilihat sebagai makanan untuk orang sakit atau opsi yang membosankan, melainkan tanda gaya hidup modern yang lebih peduli pada kesehatan dan gizi.
Kalau selama ini kamu masih nyaman dengan nasi putih, mungkin ini saatnya untuk mencoba nasi merah. Nasi merah mungkin nggak seenak nasi putih yang biasa kamu makan. Rasanya agak
hambar dan sedikit pahit, jadi banyak orang memilih untuk nggak makan nasi ini. Tapi, jangan salah, nasi merah tetep punya banyak manfaat buat tubuh kamu, lho. Pada akhirnya, makan sehat
bukan sekadar ikut tren, melainkan investasi kecil yang bisa mendukung hidup lebih panjang, lebih ceria, dan lebih berkualitas.
Reference:
Fitriyah, D., Ayu, D. P., Puspita, S. D., Kartika, R. C., dan Ubaidillah, M. 2022. Kandungan nutrisi dan aktivitas antimikroba ekstrak beras merah. Jurnal Pangan dan Gizi. Vol. 12(2): 30-36.
Kurniawati, A. Y. 2020. Perbandingan Indeks Glikemik Beras Jepang Varietas Tarabas (Oryza sativa subsp. japonica), Beras Putih (Oryza sativa L.) dan Beras Merah (Oryza nivara) Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Wistar (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS MA CHUNG).
Sugeng, K (2023, 8 Juni). 5 Alasan Nasi Merah Lebih Sehat Dibandingkan Nasi Putih. Diakses pada 15 September 2025, dari https://www.idntimes.com/health/fitness/5-alasan-nasimerah-lebih-sehat-dibandingkan-nasi-putih-01-mr4bd-xlp8d2.
Penulis : Sahrani Maulidia Pradini
No WA : 089609946799
Email : sahranimldiadini@gmail.com
Program Studi: Teknologi Pangan
Institusi: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa