Rabu, 18 Juni 2025 4:29 WIB
BerandaPemerintahanGubernur Banten Dorong Grand Desain Pariwisata Lintas Daerah

Gubernur Banten Dorong Grand Desain Pariwisata Lintas Daerah

- Advertisement -

JAKARTA — Gubernur Banten Andra Soni mendorong lahirnya desain besar atau grand design pariwisata lintas provinsi yang terintegrasi dan berkelanjutan sebagai upaya memperkuat kolaborasi sektor pariwisata antarwilayah. Menurut dia, sinergi yang sistematis perlu dibangun guna menciptakan ekosistem pariwisata yang saling mendukung dan kompetitif.

Hal ini disampaikan Andra saat menjadi narasumber dalam Forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama (FKD MPU) yang berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (16/6/2025). Forum ini diikuti oleh 10 provinsi dari wilayah Jawa, Lampung, Bali, dan Nusa Tenggara, dengan fokus utama pada penguatan kerja sama di sektor pariwisata.

“Melalui FKD MPU ini, saya ingin mendorong lahirnya desain besar pariwisata lintas provinsi yang tidak hanya bersifat promosi, tapi juga mendorong transformasi sistematis dan sinergi antarwilayah,” ujar Andra.

Ia menambahkan, Provinsi Banten memiliki keunggulan geografis dan infrastruktur strategis yang mendukung pengembangan sektor pariwisata. Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang berada di wilayah Banten menjadi pintu masuk utama wisatawan, dengan jarak tempuh yang relatif singkat menuju destinasi unggulan seperti Pantai Anyer.

“Kalau kita bisa mengemas ini dengan baik dari sisi akses, daya tarik, dan keterlibatan masyarakat, maka pariwisata Banten bisa tumbuh pesat,” kata Andra.

Lebih lanjut, grand desain ini diharapkan mampu membentuk pola perjalanan antarprovinsi yang efektif dan saling menguatkan. Wisatawan domestik maupun mancanegara, misalnya, dapat diarahkan untuk mengunjungi Banten sebagai bagian dari rangkaian perjalanan ke destinasi lain seperti Bali atau Yogyakarta.

“Yang kita bangun bukan hanya promosi, tapi ekosistem. Dari pelatihan pelaku wisata, peningkatan layanan, sampai strategi memperpanjang masa tinggal wisatawan,” tuturnya.

Andra juga menyoroti pentingnya diferensiasi narasi wisata antar daerah agar setiap provinsi memiliki identitas yang kuat namun tetap saling melengkapi.

“Jakarta, Bali, Jawa Timur, dan Banten harus punya wajah berbeda. Kalau semua seragam, daya tarik akan hilang,” ujarnya.

Gagasan grand desain ini, lanjut Andra, akan diwujudkan dalam bentuk program konkret yang melibatkan banyak pemangku kepentingan di tingkat lokal maupun nasional. “Dengan sinergi dan transformasi yang jelas, Banten siap menjadi bagian dari sistem pariwisata nasional yang inklusif dan berdaya saing,” tegasnya.

Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta Rano Karno yang turut hadir dalam forum tersebut mendukung gagasan tersebut. Ia menilai kerja sama antarprovinsi berbasis potensi lokal mampu meningkatkan daya saing pariwisata nasional.

“Pengalaman saya waktu memimpin Banten, kita angkat Seba Baduy dan hasilnya luar biasa. Strategi tepat bisa membuat potensi lokal menjadi magnet wisata,” kata Rano.

Ia menambahkan, dengan sekitar 70 juta pergerakan penumpang per tahun melalui Bandara Soekarno-Hatta, potensi untuk mendorong wisata ke daerah sekitar sangat besar. “Kalau sebagian kecil dari arus itu diarahkan ke Banten, dampaknya luar biasa bagi ekonomi lokal,” ujarnya.

Melalui forum FKD MPU, pemerintah daerah berharap terwujud kerja sama konkret berbasis potensi lokal dan berorientasi pada keberlanjutan, yang dapat menjadi model pengembangan pariwisata nasional ke depan.

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BERITA TERKINI

- Advertisment -