SERANG, Memasuki 100 hari kerja, Gubernur Banten Andra Soni bersama Wakil Gubernur A Dimyati Natakusumah menunjukkan langkah nyata mewujudkan Provinsi Banten yang maju, adil, merata, dan bebas dari korupsi. Sejumlah program prioritas mulai digulirkan, meliputi sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga penguatan ekonomi desa dan investasi.
Dalam pernyataannya usai meresmikan RSUD Irsyad Djuwaeli di Kabupaten Pandeglang, Rabu (28/5/2025), Andra menegaskan komitmennya untuk membangun Banten dengan pendekatan kolaboratif dan berkelanjutan.
“Prinsip pembangunan adalah berkelanjutan. Maka perlahan kita kerjakan, dari identitas menuju produktivitas yang berkualitas,” ujar Andra.
Sejak dilantik pada 20 Februari 2025, duet Andra-Dimyati langsung tancap gas dengan mengusulkan Raperda Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Dokumen ini menjadi penjabaran dari visi dan misi kepemimpinan mereka.
Dorong Pelayanan Dasar
Pemerintah Provinsi Banten turut mendukung penuh program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, termasuk melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Empat lokasi telah disiapkan sebagai pusat pelayanan pemenuhan gizi di sejumlah kabupaten/kota.
Di bidang infrastruktur, program unggulan Bangun Jalan Desa Sejahtera (Bang Andra) diluncurkan dengan pembangunan jalan sepanjang 12 kilometer di delapan titik strategis. Selain meningkatkan konektivitas antardesa, program ini juga mendukung pembangunan jalan usaha tani di daerah lumbung pangan seperti Lebak dan Serang.
Target 250 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) juga tengah direhabilitasi tahun ini. Perhatian pada masyarakat kurang mampu turut ditunjukkan melalui kerja sama dengan UPZ Baznas dalam penyaluran bantuan sosial.
Perluas Akses Layanan Kesehatan
Di sektor kesehatan, rumah sakit daerah seperti RSUD Uwes Qorny dan Irsyad Djuwaeli mulai beroperasi penuh. Selain itu, gedung bunker radioterapi dan kemoterapi di RSUD Banten telah diresmikan guna memperkuat penanganan penyakit kanker.
Program BEBASAKIT juga mulai digulirkan, meliputi skrining TBC serta layanan cek kesehatan gratis di Puskesmas.
Pendidikan Gratis hingga Sekolah Rakyat
Melalui program Banten Cerdas, Pemprov Banten meluncurkan sekolah gratis untuk SMA/SMK dan SLB swasta. Program ini mencakup subsidi Rp 150.000–Rp 250.000 per siswa per bulan dan sudah diikuti oleh lebih dari 800 sekolah swasta.
Selain itu, dua lokasi Sekolah Rakyat dibuka di Serpong dan Rangkasbitung, menjangkau siswa yang sebelumnya putus sekolah.
Ekonomi Daerah dan Investasi
Dalam bidang ekonomi, program Banten Kuat menyasar penguatan UMKM dan zona ekonomi baru. Bantuan keuangan desa sebesar Rp.100 juta disalurkan ke seluruh desa untuk mendukung koperasi, pengembangan BUMDes, dan pemberdayaan masyarakat.
Sementara itu, pada Triwulan I 2025, investasi di Banten tembus Rp 31,1 triliun, menempatkan provinsi ini di peringkat lima nasional. Andra menekankan pentingnya pembenahan birokrasi untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif dan ramah investasi.
“Kami ingin birokrasi yang terbuka, efektif, efisien dan melayani. Pemerintahan itu harus melayani, bukan dilayani,” kata Andra.
Menuju Banten yang Indah dan Ramah
Potensi pariwisata juga menjadi perhatian, salah satunya pengembangan Tahura menjadi destinasi unggulan. Dalam upaya pengendalian banjir lintas wilayah, kantor gubernur pembantu dibuka di Tangerang Selatan untuk mempercepat koordinasi lintas daerah.
Melalui Banten Makmur, surplus beras sebesar 242.108 ton diproyeksikan pada tahun ini, didukung oleh pembangunan jalan usaha tani di empat daerah.
Tata Kelola Pemerintahan Bersih
Dalam bidang pemerintahan, Pemprov Banten kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK untuk kesembilan kalinya secara berturut-turut. Upaya pemberantasan korupsi diperkuat lewat sinergi dengan KPK, BPK, dan BPKP.
Penguatan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) juga menjadi langkah strategis guna memastikan seluruh program tepat sasaran.