Serang – Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Primagraha, Wawan Gunawan, berhasil meraih dua gelar juara dalam ajang Seleksi Pemuda Pelopor Tingkat Kota Serang yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Serang. Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap para pemuda-pemudi Kota Serang yang memiliki karya dan kontribusi nyata dalam bidang kepeloporan.
Ajang bergengsi tersebut diikuti oleh puluhan peserta yang telah lolos seleksi pada berbagai bidang seperti seni budaya, pendidikan, pangan, inovasi teknologi, serta sumber daya alam, pariwisata, dan lingkungan. Dari sekian banyak peserta, Wawan Gunawan tampil menonjol di bidang seni budaya dan berhasil meraih gelar juara dua tahun berturut-turut, yakni tahun 2024 dan 2025.
Prestasi yang diraihnya berkat dedikasi dalam melestarikan dan mengembangkan seni bela diri tradisional Tapak Kelid yang merupakan bagian dari aliran Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH). Tapak Kelid sendiri adalah seni bela diri berpasangan yang mengedepankan gerakan kelid atau penghindaran. “Tapak” diartikan sebagai jejak atau warisan seseorang yang mempelajari ilmu Tjimande, kemudian melestarikannya dan menyebarkannya kepada masyarakat luas. Sementara “Kelid” merupakan teknik elakan yang menjadi ciri khas dari seni bela diri ini.
Wawan menjelaskan bahwa semangat kepeloporan Tapak Kelid telah ia jalankan sejak masa kanak-kanak hingga sekarang. Komitmennya dalam menjaga warisan budaya Banten ini tidak hanya diwujudkan melalui kegiatan seni bela diri, tetapi juga melalui literasi dan pemberdayaan masyarakat. Ia dikenal sebagai Founder TBM Titik Literasi, Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat Kota Serang, serta pernah menjabat sebagai Ketua HMP Manajemen dan kini menjadi Sekretaris Padepokan Romal.
Dalam keterangannya, Wawan mengatakan bahwa pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan. Oleh karena itu, ia mengajak generasi muda untuk terus bergerak, berdaya, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui gerakan yang bermanfaat. Ia juga berharap apa yang ia lakukan bisa menjadi motivasi bagi masyarakat Banten, khususnya warga Kota Serang, untuk ikut melestarikan dan mengembangkan warisan budaya daerah.
“Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras, dan tidak ada keberhasilan tanpa doa,” jelas Wawan secara tertulis pada Jumat, 30 Mei 2025. (red)