Senin, 21 Juli 2025 2:10 WIB
BerandaLingkungan70 Desa di Lebak Alami Krisis Air Bersih, BPBD Mulai Distribusikan Bantuan

70 Desa di Lebak Alami Krisis Air Bersih, BPBD Mulai Distribusikan Bantuan

- Advertisement -

LEBAK – Sebanyak 70 desa di 20 kecamatan di Kabupaten Lebak mulai mengalami kesulitan air bersih akibat musim kemarau yang sudah berlangsung selama sebulan terakhir. Kondisi ini mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak untuk mengambil tindakan dengan menyalurkan air bersih ke wilayah-wilayah yang terdampak.

Sejauh ini, BPBD telah menerima permohonan bantuan air bersih dari beberapa kecamatan. Hingga kini, 12 desa di empat kecamatan telah mengajukan permohonan, dan BPBD telah mendistribusikan air bersih ke empat desa yang paling membutuhkan.

“Kami mencatat ada 70 desa di Lebak yang mengalami kesulitan air bersih. Dari jumlah tersebut, 12 desa di empat kecamatan, yaitu Cimarga, Sajira, Wanasalam, dan Leuwidamar, telah mengajukan permohonan bantuan,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, saat ditemui di kantornya pada Kamis (22/8/2024).

Namun, BPBD tidak serta-merta menyalurkan air ke semua desa yang mengajukan permohonan. Sebelum distribusi dilakukan, BPBD terlebih dahulu melakukan survei untuk memastikan tingkat urgensi kebutuhan air di desa-desa tersebut.

“Setelah menerima usulan, kami melakukan survei untuk memastikan apakah situasi di lapangan benar-benar darurat. Jika kondisi sangat mendesak dan tidak ada sumber air sama sekali, barulah kami distribusikan air bersih,” jelas Febby.

Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun ini dimulai pada Juli dengan puncaknya diperkirakan terjadi antara Agustus hingga September. Sementara musim peralihan diprediksi akan terjadi pada Oktober hingga November.

Febby mencatat bahwa musim kemarau tahun ini diperkirakan tidak akan separah tahun sebelumnya, di mana ribuan operasi distribusi air bersih dilakukan selama tiga bulan.

“Tahun lalu kondisinya sangat parah, kami harus melakukan distribusi air ribuan kali. Namun, tahun ini kami memprediksi situasinya tidak akan separah itu,” ujar Febby.

Meskipun demikian, ia menekankan pentingnya langkah-langkah preventif, seperti pemanfaatan sumur bor di desa-desa yang rawan kekeringan. BPBD juga telah mengusulkan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Banten untuk mendukung penyediaan sumur bor.

“Kabupaten Lebak termasuk dalam kategori rawan kekeringan. Kami berharap usulan kepada PUPR Banten terkait sumur bor bisa segera direalisasikan,” pungkasnya. (*)

Pewarta: Mala

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BERITA TERKINI

- Advertisment -