Jumat, 14 Maret 2025 2:56 WIB
BerandaBerita UtamaDiseminasi Studi Dokumentasi Pembelajaran dan Praktik Baik Respon Kesiapsiagaan Darurat

Diseminasi Studi Dokumentasi Pembelajaran dan Praktik Baik Respon Kesiapsiagaan Darurat

- Advertisement -

SERANG, DISTRIKBANTENNEWS.COM – Dalam rangka mendukung upaya meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi risiko, ADRA gelar diseminasi studi dokumentasi pembelajaran dan praktik baik respon kesiapsiagaan darurat di Teras Meeting, Kota Serang-Banten. Kamisa 18/1/2024

Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai sektor mulai dari NGO, BPBD Provinsi Banten, Dinas Sosial Provinsi Banten, Dinas Kesehatan Provinsi Banten, BMKG, BPBD-PK Kabupaten Pandeglang, Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang, Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Basarnas, Media Massa, KADIN – Kamar Dagang dan Industri Indonesia/Perusahaan Swasta, FPTRB Banten, Perwakilan komunitas (penyintas perempuan, laki-laki, kelompok difabel, TSBD, Kepala Desa), Deks Relawan Banten, Forum PRB Kabupaten Pandeglang, POLRI, Palang Merah Indonesia Provinsi Banten, Tagana Provinsi Banten

Nci Wahyuni, selaku koordinator studi untuk Wilayah Banten menyampaika bahwa setelah dilaksanakan sebuah studi dokumentasi yang mendalam terkait dengan pembelajaran dan praktik baik dalam respons kesiapsiagaan darurat, di empat Provinsi, yaitu: Provinsi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan Banten. ADRA melihat bahwa respon di Pase siaga darurat itu ternyata belum maksimal bahkan belum pernah ada.

“Akirnya di 2023 kemarin, Adra kemudian menyusun sebuah studi untuk pembelajaran praktik dan praktik baik tentang kesiapsiagaan darurat di empat provinsi; NTB, NTT, Sulteng sama Banten,” paparnya

Dirinya juga berharap dari hasi studi ini menjadi langkah konkrit untuk memperbaiki apa yang seharusnya diperbaiki oleh pihak berwenang untuk menyusun program yang tepat sasaran.

Pijar Fitro Nugraha, Salah Satu peneliti juga menyampaikan studi ini adalah kebutuhan kita salah satunya percepatan indonesia tangguh bencana, dan peraturan pemerintah yang mengharuskan untuk tanggap dalam kebencanaan.

“kita mau validasi data, kita mau evaluasi kenapa sih berulang seperti ini kejadian bencananya, kenapa sih selalu ada mis komunikasi, apa yang perlu kita perbaiki. kita bareng-bareng evaluasi, terua ada monitoring, controling, perubahan regulasi, pembuatan regulasi, aturan-aturan daribpemeeintahnya kita lihat sesuai kebutuhan kita atau tidak di lapangan” kata Pijar.

Menanggapi itu Tatang Rusmana, Ketua Pokja pelayanan data dan informasi stasiun meteorologi maritim Serang. mengapresiasi kegiatan tersebut. menurutnya studi ini bisa dijadikan referensi untuk smua stakeholder terkait dengan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

“kami dari BMKG tentu mensuport kegiatan ini sebagai institusi yang selama ini memberikan peringatan dini terkait dengan informasi iklim ataupun cuaca yang merupakan bencana yang sebetulnya bisa diantisipasi lebih awal karena ini sifatnya slow on save” ujar tatang

“diseminasi ini bagi kami BMKG itu sangat dibutuhkan karena semakin luas sebaran desiminasi terkait informasi-informasi peringatan dini, maka itu akan menghasilkan capaian yang optimal terkait dengan mitigasi bensana” imbuhnya.

kabid kesiapsiagaan bencana BPBD kabupaten Pandeglang Acep Firmansah mengaku Kabupaten Pandeglang memiliki 13 jenis bencana paling lengkap di Provinsi Banten, mulai dari bajir hingga kegagalan teknologi. dengan adanya studi dan desiminasi seperti ini pihaknya merasa terbantu terutama dalam penguatan dalam peningkatan kapasitas masyarakat dalam hal penanggulangan bencana.

“hasil rapat ini akan saya sampaikan kepada pimpinan bahwa dalam rspat ini, banyak manfaatnya bagi saya sendiri sebagai BPBD dan bagi masyarakat umumnya yang teedampak bencana” komentar Acep.

(Mardiana)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BERITA TERKINI

- Advertisment -