SERANG – Tidak banyak tempat yang mampu menghadirkan suasana masa lalu seotentik Keraton Kaibon. Terletak di Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, bangunan ini merupakan salah satu peninggalan penting dari masa Kesultanan Banten yang kini menjadi ikon wisata sejarah di Kota Serang.
Meski sebagian besar bangunannya kini berupa reruntuhan, Keraton Kaibon tetap menyimpan pesona tersendiri. Bagi siapa pun yang datang, suasana tenang di antara dinding bata merah yang kokoh menghadirkan nuansa nostalgia. Hal itu seolah mengingatkan pada masa kejayaan Banten sebagai salah satu kerajaan Islam terbesar di Nusantara.
Asal Usul dan Sejarah Keraton Kaibon
Keraton Kaibon dulunya merupakan kediaman Ratu Aisyah, ibu dari Sultan Syaifudin, salah satu sultan terakhir Kesultanan Banten. Nama Kaibon sendiri berasal dari kata keibuan, menggambarkan kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya.
Bangunan ini diperkirakan dibangun pada awal abad ke-19 dan menjadi saksi berakhirnya masa kejayaan Kesultanan Banten. Pada tahun 1832, benteng ini dihancurkan oleh Belanda setelah terjadi konflik dengan pihak kesultanan. Namun, sebagian struktur bangunannya masih berdiri kokoh hingga sekarang.
Dinding bata merah, pintu gerbang besar, serta bekas pondasi ruang utama masih bisa dilihat dan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan. Nilai sejarah inilah yang menjadikan Kaibon bukan sekadar reruntuhan, melainkan simbol keteguhan dan identitas masyarakat Banten.
Arsitektur yang Memikat
Meskipun sebagian besar bangunan telah rusak akibat waktu dan perang, pengunjung masih bisa melihat sisa-sisa arsitektur megah bergaya Islam klasik. Pola tata ruangnya menunjukkan kemegahan istana masa lampau, dengan gerbang utama, halaman luas, serta sisa ruangan yang dahulu digunakan sebagai tempat tinggal dan aula kerajaan.
Material bata merah yang digunakan masih terlihat kokoh, memperlihatkan teknik konstruksi tradisional yang kuat. Di sisi barat, terdapat bekas kolam dan saluran air yang dahulu difungsikan sebagai sistem irigasi istana. Semua elemen ini menjadi bukti bahwa Benteng Kaibon dirancang tidak hanya megah, tetapi juga fungsional.
Suasana dan Aktivitas Wisata
Keraton Kaibon kini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah paling populer di Kota Serang. Banyak wisatawan datang untuk belajar sejarah, berfoto, atau sekadar menikmati ketenangan tempat ini.
Dikutip dari berbagai sumber, pada sore hari, cahaya matahari yang menembus sela-sela dinding bata menghadirkan pemandangan yang indah menjadikannya lokasi favorit fotografer dan pelajar sejarah. Di hari libur, tempat ini juga sering menjadi lokasi kegiatan komunitas, seperti diskusi budaya, seni lukis, dan wisata edukasi sekolah.
Untuk menjaga kenyamanan, pengunjung disarankan datang pada pagi atau sore hari. Lokasinya mudah dijangkau karena tidak jauh dari kawasan Banten Lama dan hanya sekitar 15 menit dari pusat Kota Serang.
Nilai Edukasi dan Pelestarian Sejarah
Bagi masyarakat Banten, Keraton Kaibon bukan hanya objek wisata, tetapi juga simbol penting warisan budaya. Pemerintah Kota Serang bersama instansi terkait terus berupaya melakukan pelestarian melalui kegiatan perawatan berkala dan edukasi sejarah kepada pelajar serta wisatawan.
Melalui kunjungan ke Kaibon, pengunjung dapat memahami perjalanan panjang sejarah Banten dari masa kejayaan hingga periode kolonial. Benteng ini menjadi saksi nyata bahwa nilai perjuangan dan keislaman telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Banten.
Informasi Kunjungan
Lokasi: Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang
Jam Buka: Setiap hari pukul 08.00–17.00 WIB
Tiket Masuk: Gratis (donasi sukarela)
Fasilitas: Area parkir, papan informasi sejarah, dan area istirahat
Menutup Perjalanan di Kaibon
Berjalan di antara dinding-dinding Keraton Kaibon bukan sekadar menikmati keindahan masa lalu, tetapi juga merenungi perjalanan sejarah panjang Banten. Tempat ini mengajarkan bahwa setiap batu bata menyimpan kisah, setiap reruntuhan membawa makna, dan setiap kunjungan adalah bentuk penghormatan terhadap warisan leluhur.