KOTA TANGERANG – Dari keresahan warga RW 08, Kelurahan Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, lahirlah sebuah inovasi peduli lingkungan bernama Bank Sampah Sumber Mutiara Tangerang (BSSMT). Berawal dari kekhawatiran terhadap sampah yang menumpuk, kini BSSMT justru menjadikannya sumber rezeki sekaligus peluang kreatif.
Bukan perkara mudah bagi pengelola untuk menyadarkan masyarakat agar tak lagi membuang sampah sembarangan. Namun, perlahan warga mulai terbuka bahwa memilah sampah dari rumah bisa dikonversi menjadi uang.
Ketua BSSMT, Edwin, mengungkapkan kunci keberhasilan adalah edukasi yang dilakukan secara konsisten.
“Perlu dilakukan pemahaman secara terus menerus untuk mengubah pola pikir masyarakat,” ujar Edwin.
Kini, hasilnya mulai terlihat. Setiap minggu, BSSMT bisa menerima sampah terpilah hingga 1 ton. Mulai dari plastik, kertas, kaca, kaleng, hingga logam, semua dikumpulkan warga RW 08 dan sekitarnya.
Menariknya, BSSMT punya keunggulan yang membedakannya dengan bank sampah pada umumnya. Mereka mampu mendaur ulang tutup botol plastik menjadi berbagai produk bernilai tinggi. Dari sekadar limbah, tutup botol bisa disulap jadi gantungan kunci, bingkai foto, plakat, mainan anak, hingga furniture unik.
“Harga yang ditawarkan bervariasi, mulai dari puluhan ribu rupiah hingga jutaan rupiah. Tergantung ukuran dan tingkat kesulitan dalam proses produksi,” jelas Edwin.
Proses daur ulang ini pun cukup detail. Tutup botol dipilah sesuai ukuran dan warna, lalu dihancurkan menggunakan mesin pencacah. Butiran plastik kecil kemudian dipres menjadi kotak besar, dipanaskan, dan akhirnya dicetak menjadi produk siap pakai.
“Sampah yang didaur ulang seperti tutup botol, di sini kita bisa mengelola langsung untuk menjadi produk daur ulang yang sangat menarik contohnya bisa jadi furniture, plakat ataupun produk kesenian lainnya,” tambah Edwin.
Tak hanya menarik perhatian komunitas pemerhati lingkungan, produk daur ulang BSSMT juga mulai diminati masyarakat luas.
“Responsnya sangat bagus, ditambah masyarakat yang sudah tahu bagaimana menjaga lingkungan, mereka sangat tertarik dengan hasil produk yang berasal dari sampah hingga bisa terpakai kembali,” katanya.
Manfaat BSSMT juga dirasakan langsung oleh nasabahnya, salah satunya Ngadimin.
Ia mengaku terbantu perekonomiannya sejak rutin menyetor sampah plastik, kertas, hingga logam. “Saya sudah jadi nasabah sejak awal beroperasi, dan hasilnya sangat membantu,” tuturnya.
Dari sampah yang dulunya dianggap masalah, kini BSSMT membuktikan bisa mengubahnya menjadi berkah sekaligus karya seni bernilai tinggi.