TANGERANG — Suasana penuh hikmah dan kehangatan mewarnai Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah yang digelar di Kalpataru Sports Center, Banjar Wijaya, Kamis (30/10/2025). Dalam kesempatan itu, Wali Kota Tangerang, H. Sachrudin, menyampaikan pesan mendalam yang menggugah hati: umat muslim diminta meneladani akhlak Rasulullah dengan cara merawat Kota Tangerang sebagaimana menjaga rumah sendiri.
“Melalui teladan Nabi Muhammad SAW, Maulid menjadi momentum bagi kita semua untuk mencontoh akhlak mulia beliau. Mari kita jaga Kota Tangerang ini seperti kita merawat rumah sendiri, dengan kerukunan, akhlak, dan kebaikan yang diajarkan beliau,” ujar Sachrudin.
Peringatan Maulid yang diselenggarakan oleh Majelis Safinatun Najah Al Mubarokah bersama DKM Masjid Al-Ikhlas Cluster Italy ini turut menghadirkan dua tokoh nasional, Habib Luthfi bin Yahya dan Prof. H. Said Agil Husin Al Munawar, yang semakin menambah semarak dan kekhusyukan acara Maulid Akbar dan Bersalawat tersebut.
Wali Kota Sachrudin menegaskan bahwa peringatan Maulid bukan sekadar perayaan seremonial, tetapi momentum untuk memperkuat nilai-nilai luhur Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.
“Semoga sifat Nabi Muhammad yang penuh kasih sayang, cinta damai, dan peduli terhadap sesama dapat kita terapkan dalam kehidupan. Nilai-nilai itu bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk seluruh umat,” tuturnya penuh harapan.
Lebih lanjut, Sachrudin menekankan pentingnya kolaborasi dan kebersamaan dalam membangun Kota Tangerang yang lebih baik.
“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kita berada di era kolaborasi pentahelix, sinergi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, media, dan komunitas. Dengan bersama-sama, insya Allah Kota Tangerang akan semakin maju dan penuh keberkahan,” pungkasnya.
Melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini, pesan moral dan spiritual yang disampaikan Wali Kota Tangerang menjadi pengingat bahwa membangun kota bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga soal menumbuhkan akhlak, kepedulian, dan cinta terhadap lingkungan tempat kita tinggal.










