Tangerang -Keseharian anak muda saat ini banyak dihabiskan dengan aktivitas duduk, entah itu di depan laptop, bermain gadget, atau bekerja dalam waktu lama tanpa bergerak. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan duduk terlalu lama ternyata bisa memicu stroke di usia muda?
Stroke yang selama ini identik dengan orang lanjut usia, kini justru mulai mengintai generasi muda. Pola hidup sedentari atau minim aktivitas fisik menjadi salah satu faktor risiko utamanya. Duduk terlalu lama dapat memperlambat sirkulasi darah, meningkatkan tekanan darah, memperburuk metabolisme tubuh, hingga memicu terbentuknya gumpalan darah.
Para ahli kesehatan menyebut, duduk lebih dari 6–8 jam per hari tanpa diselingi peregangan atau olahraga ringan bisa meningkatkan risiko stroke secara signifikan. Risiko ini semakin besar bila disertai dengan kebiasaan lain seperti merokok, kurang tidur, pola makan tidak sehat, serta stres tinggi.
Gejala stroke pada usia muda seringkali tidak disadari. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
– Sering mengalami sakit kepala mendadak.
– Mati rasa atau lemah pada salah satu sisi tubuh.
– Sulit bicara atau cadel secara tiba-tiba.
– Pandangan buram atau hilang sesaat.
– Kehilangan keseimbangan tanpa sebab jelas.
Untuk mencegah risiko stroke di usia muda, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
1. Batasi waktu duduk lama – usahakan berdiri atau berjalan setiap 30 menit.
2. Olahraga teratur – minimal 30 menit per hari, 5 kali seminggu.
3. Konsumsi makanan sehat – perbanyak sayur, buah, ikan, dan biji-bijian.
4. Kurangi rokok dan alkohol – keduanya terbukti meningkatkan risiko stroke.
5. Kelola stres dan cukup tidur – karena kesehatan mental juga berpengaruh pada pembuluh darah.
Stroke di usia muda bisa berdampak serius pada kualitas hidup dan produktivitas. Karena itu, jangan menunggu gejala muncul. Mulailah bergerak, ubah gaya hidup, dan hindari duduk terlalu lama agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari risiko penyakit berbahaya ini.