Jakarta – Banyak orang tua merasa khawatir ketika anak mulai berbohong. Namun, para psikolog menekankan bahwa kebohongan pada usia dini bukan semata-mata tanda perilaku buruk, melainkan bagian dari proses tumbuh kembang anak.
Psikolog anak, dr. Lestari Putri, mengungkapkan bahwa anak biasanya mulai belajar berbohong sejak usia 3–4 tahun. “Kebohongan bisa muncul karena mereka ingin menghindari hukuman, menarik perhatian, atau sekadar berimajinasi. Ini menunjukkan kemampuan anak memahami situasi sosial dan berpikir kreatif,” jelasnya.
Meski demikian, orang tua tetap perlu membimbing dengan cara yang tepat. Pendekatan keras justru bisa membuat anak semakin tertutup. Sebaliknya, sikap positif dan penuh empati lebih efektif untuk menumbuhkan kejujuran.
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua:
1. Cari tahu alasannya – Tanyakan dengan lembut mengapa anak tidak berkata jujur. Dengarkan tanpa menghakimi.
2. Hargai kejujuran – Berikan apresiasi ketika anak berani mengatakan yang sebenarnya.
3. Bangun komunikasi terbuka – Ciptakan suasana aman agar anak tidak takut bercerita, bahkan jika melakukan kesalahan.
4. Jadi teladan – Anak belajar dari perilaku orang tua. Menunjukkan sikap jujur sehari-hari akan memberi contoh yang kuat.
“Tujuan utama bukan hanya membuat anak takut berbohong, tapi menanamkan nilai kejujuran sebagai sesuatu yang baik untuk dirinya dan orang lain,” tambah dr. Lestari.
Dengan pendekatan positif, orang tua bisa memahami alasan di balik kebohongan anak sekaligus mengajarkan pentingnya berkata jujur sejak dini.