SERANG – Pemerintah Provinsi Banten melalui Gerakan Serentak Cegah dan Tanggulangi Stunting (Gertak Cetting) berupaya menurunkan angka stunting hingga 14 persen. PJ Sekda Banten, Virgojanti, mengungkapkan bahwa anggaran yang dialokasikan untuk penanganan stunting mencapai lebih dari Rp 600 Miliar.
“Kami berfokus pada peningkatan asupan gizi dan penyediaan makanan bergizi secara gratis. Kami juga melakukan sosialisasi Gertak Cetting untuk pendekatan kepada balita dan ibu hamil,” jelas Virgojanti.
PJ Walikota Serang, Yedi Rahmat, mengungkapkan rasa syukurnya mendapatkan kepercayaan dalam gerakan serentak pencegahan Stunting.
“Kami dapat menangani masalah Stunting berkat dukungan dari Pemerintah Provinsi dan Nasional,” ujarnya.
Ketua DPRD Banten, Andra Soni, menegaskan bahwa tim percepatan penanggulangan Stunting telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dan angka stunting semakin menurun.
“Para kader PKK telah mendistribusikan makanan bergizi ke setiap pelosok desa, ini adalah hal yang sangat luar biasa,” tegasnya.
PJ Gubernur Banten, Al Muktabar, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sama dalam penurunan Stunting.
“Pemerintah Banten konsisten dalam penurunan Stunting, ini adalah program nyata dari Provinsi Banten untuk masyarakat,” tambahnya.
Ketua PKK Banten, Tine Al Muktabar, menjelaskan bahwa penanganan stunting dilakukan secara serentak dan kick off penanganan stunting secara serentak ini dilakukan oleh pemerintah provinsi Banten, ungkapnya kepada wartawan pada Selasa, (11/6/24).
“Mulai tanggal 1 hingga 30 Juni, kami telah intensif melakukan Gertak Cetting,” ujarnya.
“Kami telah melaksanakan kegiatan penanganan stunting serentak bersama Dinkes Banten. Penanganan stunting berfokus pada intervensi spesifik dalam siklus kehidupan,” tambahnya.
Pemerintah Provinsi Banten menargetkan hasil penimbangan mencapai jumlah sasaran di atas 95 persen, dan ini dilakukan bersama dengan kabupaten dan kota. (Adv)