DISTRIKBANTENNEWS.COM – Sudah siap jadi penulis hebat? mari kita mulai menulis. bagai mana caranya? yang pertama anda harus tanamkan dulu dalam pikiran bahwa menulis itu mudah asal melakukan hal ini:
1. Membaca
Membaca adalah proses mengonsumsi. jadi semakin banyak yang kita baca maka akan semakin banyak pembendaharaan kata yang kita miliki. jangan malas membaca ya. karena kalau buku adalah gudang ilmu, maka membaca adalah kunci untuk membukanya. Karena tidak ada seorang penulis yang tidak bisa dan tidak suka membaca. Kalaupun ada saya yakin tulisanya akan terbatas karena kosa kata yang dikonsumsinya juga terbatas.
Mungkin itulah sebabnya ketika kita menemuka tulisan kita mentok, sulit untuk menambahkan kata-kata atau malah bahasa kita muter-muter seperti gasing. jadi jangan heran, yang perlu kita lakukan dalam kondisi saat ini hanyalah membaca.
2. Mengalami/Meliput
Biasanya para penulis pemula akan lebih sering menuliskan pengalamannya. itu bagus, karena kita tahu yang sebenarnya dan tidak salah dalam menyampaikan informasi. jadi mulailah menulis dari hal-hal kecil yang kita alami siapa sangka yang kita liput bisa jadi hal yang sangat bermanfaat bagi orang lain.
Budi Lengkat, salah satu instruktur Kelas Menulis Kedai Proses pernah memberi kiat 30 hari menjadi seorang penulis. ada 30 tantangan yang harus di kerjakan selama 30 hari, setiap hari bisa menuliskan 40 kata tentang hal-hal yang berbeda. Sangat menarik, hanya 40 kata dalam sehari, jika di bagi 24 jam maka kira kira dalam satu jam kita perlu menuliskan 1 setengah kata. sedikit bukan? Itu adalah latihan kita untuk meliput apa yang kita alami.
3. Mengamati, Meneliti
Menulis bisa kita mulai dari mengamati. DC aryadi selalu mengajarkan. apapu bisa menjadi bahan tulisan. rintik hujan, tulis. matahari bersinar cerah, tulis. ada daun jatuh, tulis. ada duit jatuh. ambil. lumayan buat beli kopi kan nikmat nulis sambil ngopi heheh.
Apun yang kita amati bisa jadi bahan tulisan dan penelitian kita loh. banyak bertanya layaknya peneliti itu bagus, kepo lah kalau mau jadi penulis.
4. Bersosialisasi
Jangan lupa bersosial, penulis tidak selamanya harus menyendiri, berkumpul dengan para punulis lainnya, tunjukan saja tulisanmu itu ke mereka biarkan orang lain membaca tulisan kita dan biarkan orang lain mengeluarkan pendapatnya. itu akan membuat tulisan kita semakin matang. semakin banyak orang berkomentar semakin kita tahu seperti apa tulisan kita di mata orang-orang.
5. Nenggali Lebih Dalam
Teruslah belajar gali lebih dalam lagi informasi yang ingin anda ketahui bahkan ke hal paling remeh sekalipun. karena semakin banyak kita tahu, ya semaki banyak pula bahan tulisan yang kita punya.
Mulailah Menulis
Tulis apa saja yang ingin kita tulis. tema apa saja yang memang kita kuasai dan pahami
apa aja yang kita tahu dulu. itu yang kita tuliskan ya kalau gak tahu, ya mau mulai dari mana kan gak jelas. jadi jangan memaksakan kalau mau menulis ya kita harus tahu apa yang mau kita tulis. jadi tulisan kita hasilnya benar-benar mewakili isi hati kita gitu. bukan ngada-ngada.
Jangan takut salah “ngak ada noda ya, nggak belajar”
sebenarnya udah kita bahas sebelumnya. ya memang kalau takut salah tuh wajar dan manusiawi. tapi kalu dibiarkan terus nih. kapan coba kita mau mulai menjlis. masa iya pas mau coba takut terus. ya gak akan pernah dimulai kalau gitu mah
Jangan pikirkan “apa kata pertama” untuk tulisan kita
Kata pertama memang menentukan tulisan kita. tapi ya jangan sampai jadi beban juga. nggak usah bingung-bingung mikirin kata pertama. apa yang pertama kali melintas itu yang harus ditangkap dan menjadi tulisan.
Singkirkan kekhawatiran tentang perasaan bahwa: “tulisan kita jelek” percaya diri saja
Sekali lagi nih di bahas. pokonya singkirkan semua prasangka buruk tentang tulisan kita. yang berhak menilia baik dan buruknya tulisan itu kan pembaca. ya biarkan para pembaca kita menilai setelah kita selesai menulisnya. jadi nulis aja dulu baru tahu hasilnya. jangan sampe belum apa-apa udah bilang “tulisan saya jelek”. padahal belum nulis, tahu dari mana coba?
(Mardiana)