BerandaPendidikanIngin Jadi Mediator Profesional? Ikuti Pelatihan Ini di Banten

Ingin Jadi Mediator Profesional? Ikuti Pelatihan Ini di Banten

- Advertisement -

SERANG, DISTRIKBANTENNEWS.COM – Kantor wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten bekerja sama dengan Pusat Kerukunan Umat Beragama Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar pelatihan mediator kerukunan umat beragama. Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta yang berasal dari 8 kantor kementerian agama kabupaten kota, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan tokoh agama di Banten. Pelatihan ini berlangsung selama lima hari, mulai dari 29 Januari hingga 2 Februari 2024, di Hotel Horison Grand Serpong Tangerang.

Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Banten, Iwan Falahudin, mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada panitia dan narasumber yang telah memilih Banten sebagai salah satu lokasi pelatihan. Dia juga mengharapkan para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan serius dan antusias.

Iwan Falahudin menjelaskan bahwa tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman dasar tentang Pendidikan Khusus Profesi Mediator (PKPM) bagi para pegiat kerukunan. Pelatihan ini juga bertujuan untuk membekali para peserta dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menangani kasus resolusi konflik yang berbasis agama. Para peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat yang bisa digunakan untuk menjadi mediator profesional di pengadilan agama atau pengadilan umum.

Selain itu, Iwan Falahudin juga memaparkan tentang situasi kerukunan umat beragama di Banten, yang memiliki keberagaman penduduk dan rumah ibadah. Menurut data BPS tahun 2022, Banten memiliki 11.518.898 orang pemeluk Islam, 273.769 orang Protestan, 134.774 orang Katholik, 138.110 orang Buddha, 16.023 orang Hindu, dan 1.598 orang pemeluk agama lain. Jumlah rumah ibadah di Banten adalah 8.112 masjid, 13.299 mushola, 28 gereja Protestan, 15 gereja Katholik, 132 vihara, dan 10 pura.

Iwan Falahudin mengajak para peserta untuk melihat keberagaman ini sebagai potensi yang positif, bukan sebagai ancaman yang negatif. Dia juga menyampaikan strategi kerukunan umat beragama di Banten, yaitu dengan mensosialisasikan dalil-dalil kerukunan dari agama masing-masing, dan menjelaskan peraturan-peraturan yang mendukung kerukunan. Dia menekankan pentingnya tiga indikator kerukunan, yaitu toleransi, kesetaraan, dan kerjasama.

Para narasumber ahli yang hadir dari Walisongo Mediation Center dalam pelatihan ini adalah Prof. Dr. H. Musa Hadi, M. Ag. Guru besar dari UIN Walisongo Semarang, ditemani oleh Dr. Noer Hady, dan Dr. Badrul Munir Chair. Mereka memberikan materi tentang pendidikan khusus profesi mediator, yang meliputi teori, metode, dan praktik mediasi.
Mereka juga memberikan contoh-contoh kasus konflik agama yang berhasil diselesaikan dengan mediasi.

Para panitia yang mendampingi kegiatan ini adalah: Dr. Ali Fakhrudin M.Ag., Sri Astuti Purba, S.kom., Ubaydillah Fajri, M. Ag., dan Arba’an, S.E.

*her/red

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BERITA TERKINI

- Advertisment -