SERANG, DISTRIKBANTENNEWS.COM – Kepolisian Daerah Banten melalui Ditlantas Polda Banten, Korlantas Polri, dan PT Jasa Raharja bekerjasama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten, Dinas Pendidikan dan Dinas Perhubungan Banten mengadakan kegiatan “Diseminasi Model Integrasi Pendidikan Lalu Lintas pada Mata Pelajaran di Sekolah dan Madrasah” yang dilaksanakan di Hotel Aston Serang, Kamis, 18/1/2024.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh guru dari berbagai jenjang pendidikan sekolah/madrasah. Mulai dari TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA. Dengan harapan dapat segera disebarluaskan Informasinya kepada seluruh peserta didiknya.
Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan pada data yang dimiliki pihak kepolisian bahwa kematian akibat kecelakaan lalu lintas sangat tinggi. Bahkan menurut World Health Organisation – United Nations (WHO-UN) Organisasi Kesehatan Dunia – PBB, jumlah kematian tertinggi adalah: Jantung, Paru, Kecelakaan lalu lintas, Diabetes, dan TBC.
Untuk mengantisipasi dan menurunkan angka kecelakaan lalu lintas tersebut dan dalam rangka menjalankan amanat UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Rencana Umum Nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, maka kegiatan dilakukan secepatnya.
Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten Iwan Falahudin yang menjadi tamu undangan VIP mewakili kakanwilnya Dr. H. Nanang Fatchurrochman, S.H. S.Pd. M.Pd. menyatakan bahwa acara diseminasi keselamatan berlalulintas khususnya buat para peserta didik, merupakan kegiatan prioritas yang memiliki urgensi menyeluruh, bahkan menurut Iwan jika memungkinkan segala sesuatunya, sebaiknya dibuat berkelanjutan.
Iwan juga mengatakan bahwa Kanwil Kemenag Provinsi Banten memiliki potensi kuantitatif berdasarkan jumlah madrasah, pengawas, guru, dan peserts didik yang bisa dibina dalam aspek lalulintas untuk keselamatan hidupnya.
“Kanwil Kemenag Prov. Banten memiliki 4.207 madrasah yang terdiri atas: 1.506 RA, 1.115 MI, 1.118 MTs. dan 468 MA. Gurunya berjumlah 39.063 orang. Pengawasnya berjumlah 172 orang. Peserta didiknya berjumlah 494.421 orang. jumlah tersebut adalah potensi kuantitatif untuk dapat terus dibina dan diarahkan keselamatan hidupnya, terutama dalam aspek berlalulintas” kata Iwan.
(red)