Jumat, 13 Desember 2024 3:10 WIB
BerandaAl AzharCegah Stunting, Pengurus Saung Cahaya dan Bidan Desa Cilembu Rutin Gelar Kegiatan...

Cegah Stunting, Pengurus Saung Cahaya dan Bidan Desa Cilembu Rutin Gelar Kegiatan Posyandu

- Advertisement -

DBN Sumedang – Guna mencegah terjadinya Stunting pada anak dan balita, pengurus Saung Cahaya dan Bidan Desa Cilembu melakukan kegiatan Posyandu rutin. Sektor kesehatan menjadi salah satu bagian penting dalam program pemberdayaan masyarakat yang tengah dijalankan Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar dan YBM PLN di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (15/06/2023).

Nukirman, Da’i Sahabat Masyarakat (Dasamas) LAZ Al Azhar mengatakan, “Kegiatan posyandu rutin dilaksanakan setiap bulan sebagai bentuk kerjasama masyarakat, pemerintah desa, bidan desa, dan pengurus Saung Cahaya Cilembu dalam meningkatkan kualitas kesehatan. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu penimbangan bayi, balita, dan anak-anak serta
penyuluhan kesehatan kepada para orang tua oleh bidan desa,” tuturnya.

“Dengan mengoptimalkan penggunaan Saung Cahaya Cilembu, masyarakat diharapkan semakin sadar akan pentingnya kesehatan keluarga.

“Alhamdulillah, partisipasi masyarakat di sini pada kegiatan posyandu sangat baik. Memang pada dasarnya manfaat kegiatan seperti ini juga untuk masyarakat itu sendiri,” ungkapnya.

Pencegahan Stunting pada anak dapat dilakukan dengan pemenuhan protein
hewani, memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan, memantau perkembangan anak dengan membawanya ke Posyandu secara berkala, mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dengan rutin, dan memberikan MPASI yang Bergizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang berusia di atas 6 bulan.

Hani Mandasari selaku Bidan Desa Cilembu dan para kader Posyandu juga turut memberikan
pengarahan terkait penanganan penyakit Diare pada anak, praktek Emotion-Demonstration (Emo-Demo) yakni metode edukasi interaktif dengan permainan yang dapat menggugah emosi ibu atau pengasuh bayi di bawah dua
tahun untuk memperbaiki kualitas pemberian makan bayi dan anak sesuai dengan tahapan tumbuh kembangnya. Selain itu, dilakukan penimbangan dan pengukuran bayi dan balita, dan pemberian makanan pendukung.

“Pencegahan Stunting itu butuh waktu panjang dan seperti Siklus yang saling berhubungan. Jadi perlu dimulai sejak remaja untuk persiapan melahirkan Generasi-generasi bebas Stunting di masa depan. Juga untuk bayi yang telah lahir harus terus dipantau tumbuh kembangnya dengan memastikan asupan Gizi terpenuhi,” ungkap Hani Mandasari selaku Bidan Desa Cilembu kepada awak Media.

Dengan melakukan berbagai cara pencegahan Stunting pada bayi dan balita, diharapkan dapat meminimalisir potensi Stunting pada anak-anak di Indonesia. (RED/Adidah)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

BERITA TERKINI

- Advertisment -